Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toleransi Jadi Tantangan

Kompas.com - 06/06/2012, 03:23 WIB

Jakarta, Kompas - Indonesia dinilai sebagai sebuah negara demokratis. Namun, modal sosial dan tingkat dukungan terhadap toleransi kebebasan beragama di Indonesia masih relatif rendah.

   ”Walaupun negara tetap menjadi pihak yang paling bertanggung jawab, masyarakat kita masih diliputi pandangan abu-abu terhadap perlindungan kebebasan beragama dan permisif terhadap penggunaan kekerasan,” kata Ketua Departemen Politik dan Hubungan Internasional Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte menjelaskan hasil survei CSIS di Jakarta, Selasa (5/6).

Indonesia mampu melalui tiga pemilu demokratis relatif damai sejak 1999 dan jadi indikator penting arah demokratisasi. Namun, ada beberapa persoalan yang mengganggu usaha menjaga kemajemukan rumah Indone- sia.

Beberapa di antaranya peristiwa kekerasan antara kelompok masyarakat dan juga persoalan kebebasan menjalankan agama dan keyakinan.

Beberapa pandangan menyebutkan, negara gagal menghormati dan melindungi komponen mendasar hak asasi yang menjadi basis demokrasi. Perspektif lain, masyarakat juga gagal melindungi dan menegakkan semangat pluralisme sebagai basis demokrasi yang sehat.

Sikap intoleran dalam masyarakat masih menonjol. Sebanyak 83,4 persen responden tidak keberatan bertetangga dengan suku lain, 59,5 persen responden tidak keberatan bertetangga dengan yang beragama lain. Namun, 68,2 persen responden menyatakan lebih baik tidak dibangun rumah ibadah lain di lingkungan mereka.

Rektor Universitas Paramadina, Jakarta, Anies Baswedan menyatakan, ketika pemerintahan Soeharto ada perasaan damai, itu adalah damai semu. Stabilitas tegak karena tentara mengangkat senjata dan pengalaman warga berinteraksi secara dewasa minim.

”Sekarang, ketika kita berinteraksi, kita tidak siap. Perilaku intoleran makin menjalar karena didiamkan pemerintah,” kata Anies.

Menurut dia, kalau pemerintah diam, tinggal menunggu waktu intoleransi akan meluas. Jika kita tidak membereskan rasa hormat kepada keberagaman, Anies khawatir dengan ekspresi destruktif yang dipilih warga. ”Harus ada kemauan pemerintah untuk turun tangan. Membangun toleransi perlu kerja yang agak panjang,” ujarnya.

Penegakan hukum lemah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com