Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombongan Anas Dipukul, PD Serahkan ke Polisi

Kompas.com - 24/05/2012, 15:10 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat menyerahkan kasus pemukulan salah satu rombongan pengurus DPP Partai Demokrat di Bandara Babullah Ternate, Kamis (24/5/2012), kepada Kepolisian. Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekretaris Jenderal Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas ikut dalam rombongan.

"Kalau ada anarkis, nanti jelas kita serahkan ke Kepolisian biar ditindak secara hukum," kata Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, sore ini.

Ruhut mengatakan, di internal juga akan melalukan penyelidikan. Akan ada sanksi bagi kader yang terbukti terlibat kekerasan. "Dalam demokrasi harus siap menang siap kalah. Di internal, siapapun kader yang anarkis pasti ada sanksinya," kata Ruhut.

Sebelumnya, Anas, Ibas, dan 10 pengurus DPP Demokrat datang ke Ternate untuk menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Demokrat Maluku Utara. Musda itu akan memilih Ketua DPD I yang baru. Ada dua calon yakni Thaib Armaiyn (Gubernur Maluku Utara) dan Rahmi Husen (anggota DPRD Maluku Utara).

Saat tiba di Bandara Babullah, ratusan pendukung Thaib sudah menunggu rombongan. Simpatisan partai ini malah melakukan penolakan terhadap Anas bersama rombongan, agar tidak menghadiri pelaksanaan Musda yang rencananya digelar di Bela Internasional Hotel. "Mereka merasa calonnya akan kalah. Lihat situasi yang tidak kondusif, rombongan langsung kembali ke Jakarta dengan pesawat yang sama. Musda akhirnya ditunda," kata Ruhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com