JAKARTA, KOMPAS.com- Jumlah ahli forensik yang akan menangani korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 terus bertambah. Beberapa pihak dari lembaga pemerintah maupun perguruan tinggi menawarkan diri terlibat proses identifikasi.
Mereka akan bergabung dengan ahli forensik yang sudah siap di Rumah Sakit Polri Sukanto, Jakarta Timur. "Ada pihak yang menawarkan diri terlibat. Silahkan saja. Yang sudah bergabung sama tim kita dari tim forensik Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Airlangga," tutur Direktur Rumah Sakit Polri Sukanto Brigadir Jenderal Agus Prayitno, Jumat (11/5/2012) di Jakarta.
Bisa dipastikan, jumlah ahli forensik yang sebelumnya disebut delapan orang akan bertambah. Menurut Agus, proses identifikasi kali ini tergolong besar sehingga memerlukan banyak tenaga forensik.
Ahli forensik tersebut bertugas mengumpulkan data post mortem (setelah korban meninggal) yang kemudian akan dicocokkan dengan data ante mortem (data pembanding dari pihak keluarga).
Jika belum selesai pendataan ante mortem di Bandara Halim Perdana Kusuma, maka pendataan akan dilanjutkan di RS Polri Kramat Jati. Pihak rumah sakit sudah menyediakan tempat khsus untuk proses pendataan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.