Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Pemerintah yang Adil

Kompas.com - 13/04/2012, 04:25 WIB

Jakarta, Kompas - Pasangan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf, yang dalam versi hitungan cepat diperkirakan bakal memenangi pemilu gubernur-wakil gubernur Aceh, diharapkan serius membangun pemerintahan di Provinsi Aceh dengan adil.

Semua kelompok di daerah pascakonflik tersebut harus diajak dan dilibatkan untuk mendorong kemajuan rakyat Aceh.

Harapan itu diungkapkan peneliti Imparsial, Otto Syamsuddin Ishak, dan peneliti politik di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), R Siti Zuhro, secara terpisah di Jakarta, Kamis (12/4).

Menurut keduanya, proses pemilu kepala daerah mesti dijadikan sarana mendorong proses demokratisasi Aceh, yang sebelumnya dirundung konflik selama 30-an tahun. Pasangan yang menang diminta untuk menjamin proses itu terus berlanjut dalam pemerintahan yang baik, bersih, adil, dan mengakomodasi berbagai kepentingan rakyat.

Otto menilai, jika pasangan Zaini-Muzakir benar-benar menang dalam pilkada, itu berarti dalam 10 tahun ini masyarakat Aceh masih memercayakan mantan pemimpin Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk mengendalikan pemerintahan di daerah itu.

Kelompok yang kemudian mendirikan Partai Aceh ini masih merupakan kekuatan politik terbesar dan dominan di daerah tersebut. Untuk tahun pertama memerintah, pasangan itu harus belajar banyak dan mau mengendalikan euforia pendukungnya.

”Selama lima tahun ini ada kesan kekacauan birokrasi ditambah intervensi golongan politik tertentu. Gubernur dan wakil gubernur terpilih perlu merekonstruksi sistem birokrasi yang baik,” katanya.

Siti Zuhro mengingatkan, pasangan kepala daerah yang baru harus menghindari pendekatan kekerasan, apa pun bentuknya. Kekerasan hanya akan menjadi bumerang bagi perdamaian di wilayah pascakonflik itu.

”Penting juga untuk menjaga keseimbangan antara aspirasi keacehan dan keindonesiaan,” katanya.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj mengatakan, Aceh diharapkan tetap bertahan memiliki semangat nasionalisme untuk bergabung dengan NKRI.

Sebelumnya peneliti Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, tantangan utama yang dihadapi Aceh saat ini adalah konsolidasi dan rekonsiliasi terutama di internal Partai Aceh. Menurut dia, saat ini menjadi momentum bagi Partai Aceh merangkul saudara mereka sendiri, yang juga dulunya sama-sama berjuang di GAM, Irwandi Yusuf (Kompas, 12/4).

(iam/bil/egi/ina/han)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com