Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Borong Kapal, Helikopter, dan Tank

Kompas.com - 18/03/2012, 21:54 WIB
Iwan Santosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk memodernisasi persenjataannya, TNI AL hingga tiga tahun ke depan memborong kapal, helikopter, dan tank.

Kepala Staf TNI AL Laksamana Soeparno menjelaskan, persenjataan baru tersebut untuk memenuhi kemampuan tempur minimum dalam menjaga kedaulatan Republik Indonesia.

"Saat ini ada 151 kapal perang, 50-an pesawat udara, dan 439 tank serta kendaraan tempur. Ke depan diproyeksikan ada 151 kapal perang, 54 pesawat dan helikopter, serta 333 kapal perang," ujar Soeparno di depan para sesepuh TNI AL dan pelaku sejarah pertempuran Laut Aru pada 15 Januari 1962, akhir pekan ini.

Persenjataan baru yang segera datang adalah kapal selam diesel-elektrik buatan Korea Selatan sebanyak tiga unit. Unit terakhir akan dibuat di galangan kapal PT PAL Surabaya.

Kapal lain yang dibeli atau dibuat di dalam negeri adalah 4 Perusak Kawal Rudal (PKR), 16 Fast Torpedo Boat (FTB), 4 unit kapal perusak Trimaran, 27 kapal patroli cepat, Multi role Light Frigate buatan BAE Inggris sebanyak 3 unit, 16 Kapal Cepat Rudal (KCR) panjang 40 meter, 2 unit kapal survei Hidro Oseanografi, 1 kapal layar latih, dan 2 unit kapal pengangkut tank.

"Kapal pengangkut tank dibuat galangan pemerintah Kodja Bahari. Sedangkan trimaran dan sejumlah PKR dibuat di galangan swasta dalam negeri di Jawa dan Batam," kata Soeparno.

Untuk kekuatan udara berupa pesawat udara dan helikopter, Soeparno melanjutkan, dianggarkan 2 unit pesawat patroli maritim, 11 helikopter antikapal selam yang masih dalam proses seleksi, 6 unit helikopter serang permukaan, dan 6 helikopter angkut.

Adapun tank amfibi PT-76 dan BTR 50 dipensiunkan. Indonesia, Soeparno memaparkan, sudah mendapat hibah 10 unit tank amfibi pengangkut pasukan eks Korea Selatan yakni LVTP7 buatan Amerika Serikat.

Ada tambahan hibah LVTP7 sebanyak 25 unit dari Korea Selatan untuk tahun 2012. Adapun tank amfibi yang baru adalah 17 unit BMP3F sudah dibeli dari rencana pengadaan 34 unit. Untuk mendukung kekuatan artileri pendaratan, dibeli 3 baterai peluncur roket multi laras 122 milimeter (MLRS 122 mm).

Soeparno menjanjikan, sebagian besar dari persenjataan baru tersebut akan tersedia dan dipamerkan dalam parade Hari TNI,  5 Oktober 2014. Pengadaan alutsista sedang disoroti Komisi I DPR dan aktivis antikorupsi belakangan ini.

Mereka menyoroti pengadaan tank Leopard hingga pembelian jet tempur Sukhoi yang diduga para aktivis dan anggota Komisi I DPR, Tubagus Hasanudin, telah di mark up.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com