Batam, Kompas -
”(Pengadaan) ini kebijakan untuk memajukan industri pertahanan dalam negeri,” ujar Purnomo, Kamis (16/2), di sela peresmian KRI Kujang 642 di Batam, Kepulauan Riau.
Kapal ini panjangnya 43 meter, lebar 7,6 meter, dan mampu bermanuver dengan kecepatan 27 knot. Kapal ini juga akan dipasang rudal C 705. KRI Kujang ini dilengkapi sistem kontrol persenjataan canggih berupa Sensor Weapon Control (Sewaco), yang mampu mengintegrasikan meriam kaliber 30 milimeter 6 laras sebagai Close in Weapon System dan meriam anjungan 2 unit kaliber 20 mm.
TNI AL telah menerima dua KCR, KRI Clurit dan KRI Kujang. Dua kapal lain tengah dibangun oleh pabrik yang sama, PT Palindo Marine Shipyard, di Batam. Sisanya akan diadakan secara bertahap sampai tahun 2014.
Dalam siaran pers Kementerian Pertahanan disebutkan, pembiayaan proyek itu menggunakan pinjaman dalam negeri. Proyek di Palindo ditargetkan tuntas pada tahun 2013 dengan penyerahan kapal keempat. Para pekerja pembuatan kapal ini dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan, untuk penegakan hukum di laut, hingga tahun 2024 dibutuhkan 44 KCR. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Soeparno menambahkan, dana untuk membuat sebuah kapal KCR lengkap dengan senjatanya Rp 74 miliar.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan, DPR dan