Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kijang, Tukang Pikul Andal di Pinogu

Kompas.com - 30/12/2011, 09:01 WIB
Aris Prasetyo

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com -- Tiadanya infrastruktur jalan yang memadai untuk mobil atau sepeda motor, warga di Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, mengandalkan "kijang" untuk mengangkut berbagai macam barang kebutuhan mereka. Kijang adalah istilah bagi tukang pikul di Pinogu. Mereka berperan penting dalam pengangkutan barang disebabkan letak Pinogu yang terpencil di dalam kawasan hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

Barang-barang yang kerap dibawa oleh kijang adalah barang-barang isi toko kelontong, semacam supermi, perlengkapan mandi dan mencuci, obat-obatan, alat tulis, atau barang buatan pabrik yang tidak ada di Pinogu. Ongkos angkut barang-barang itu adalah Rp 5.000 per kg.

Barang-barang tersebut terkadang dibawa dengan cara dipikul atau dipanggul di atas punggung. Beratnya bisa mencapai 50 kg. Barang tersebut dibawa dengan berjalan kaki selama sekitar delapan jam, tergantung berat beban, dari Desa Tulabulo, Kecamatan Suwawa Timur, yang menjadi satu-satunya pintu masuk menuju Pinogu. Jika tidak membawa beban, mereka sanggup berjalan selama enam jam menuju Pinogu yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Tulabulo.

"Dalam seminggu, saya bisa bolak-balik sampai tiga kali mengangkut barang. Rata-rata berat barang yang saya bawa hanya 30 kg," kata Wafin (20), salah satu kijang yang ditemui Kompas akhir pekan lalu di Pinogu.

Wafin, yang tamat sampai SMP, bisa mengantungi pendapatan Rp 450.000 setiap minggu atau Rp 1.800.000 setiap bulan. Pekerjaan sebagai kijang ia lakukan di sela-sela mengolah sawah dan kebun di desanya.

Menurut M Arifin (45), salah satu warga di Pinogu, kijang juga sangat membantu untuk membawa warga yang sakit parah dan harus segera dirawat di rumah sakit. Si sakit akan ditandu oleh empat orang dan menembus hutan belantara Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Tidak mungkin bagi mereka yang sakit parah dibonceng dengan sepeda motor karena medan yang sukar.

"Perlu kijang empat orang untuk membawa orang sakit dengan tandu. Dipikul oleh dua orang dan sisanya sebagai cadangan. Ongkosnya Rp 1,5 juta," ungkpa Arifin.

Camat Pinogu Abdullah Masalubi berharap pemerintah daerah atau pusat segera membuatkan jalan permanen bagi warga di Pinogu. Jika sudah ada jalan yang bisa dilalui mobil dan sepeda motor dengan mudah, ia yakin taraf hidup warga Pinogu bakal membaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com