Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SSS: Golkar dan PDI Perjuangan Tertinggi

Kompas.com - 26/10/2011, 15:21 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) merilis hasil survei yang menyatakan bahwa Partai Golkar dan PDI Perjuangan merupakan partai yang paling banyak diunggulkan masyarakat menjadi pemenang Pemilu 2014. Survei dilakukan pada 3-8 Oktober 2011 dengan melibatkan 1.318 responden.

Peneliti SSS, Ari Nurcahyo, mengatakan, jika ambang batas parlemen dalam pemilu mendatang ditetapkan sebesar 3 persen, maka diperkirakan akan ada tujuh partai yang lolos, yakni Partai Golkar sebesar 31,9 persen, PDI Perjuangan 20,6 persen, Partai Demokrat 16,6 persen, Gerindra 11,2 persen, Partai Keadilan Sejahtera 11,2 persen, Partai Amanat Nasional 3,3 persen, dan Partai Kebangkitan Bangsa 2,4 persen.

"Khusus untuk PKB, pemilih loyal dari kalangan Nahdliyin diperkirakan akan tetap loyal sejauh fungsionaris partai bekerja esktrakeras dan Muhaimin Iskandar memperbaiki citranya," kata Ari, dalam jumpa pers hasil survei di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu (26/10/2011).

Akan tetapi, lanjut Ari, jika ambang batas nantinya ditetapkan sebesar 5 persen, berdasarkan hasil survei tersebut, diperkirakan hanya akan ada lima partai yang akan lolos, yakni Partai Golkar 31,9 persen, PDI Perjuangan 20,6 persen, Partai Demokrat 16,6 persen, Partai Gerindra 11,2 persen, dan Partai Keadilan Sejahtera 4,8 persen.

"Tapi, tentunya PKS harus bekerja keras untuk merebut kekurangan suara 0,2 persen itu agar dapat bisa lolos," ujar Ari.

Sementara itu, hasil survei tersebut juga mengungkapkan, PDI Perjuangan merupakan partai yang menduduki peringkat pertama dalam kategori partai yang memiliki program yang pro rakyat, dengan jumlah 19,1 persen responden, kemudian diikuti dengan Partai Golkar sebesar 15,3 persen, Gerindra 13,7 persen, Demokrat 12,9 persen, PKS 8,3 persen, PAN 2,7 persen, PKB 2,5 persen, Hanura 2,4 persen, dan PPP 2,0 persen.

Tentang kategori partai politik yang sudah bergerak aktif mendekati rakyat, Partai Golkar menduduki peringkat tertinggi dengan jumlah suara sebesar 18,3 persen, kemudian diikuti PDI-P sebesar 14,9 persen, Demokrat 12,2 persen, PKS 10,6 persen, Gerindra, 10,3 persen, PAN 3,3 persen, PKB 2,5 persen, Nasdem 2,4 persen, Hanura 2,2 persen, dan PPP 1,4 persen.

Ari mengatakan, hasil survei ini juga menunjukkan rakyat saat ini membutuhkan kepastian mengenai terjaminnya kesejahteraan mereka.

"Karena lima besar partai yang dipersepsi akan menang di Pemilu 2014 nanti adalah partai yang juga dinilai memiliki program pro rakyat, yaitu Golkar, PDI-P, Partai Demokrat, Gerindra, dan PKS," kata Ari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com