Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roy Suryo: TNI AU Butuh Helikopter Chinook

Kompas.com - 02/10/2011, 14:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Roy Suryo mengatakan TNI Angkatan Udara perlu memiliki helikopter jenis Chinook CH-47 untuk keperluan pertahanan dan keamanan termasuk penanganan bencana di daerah yang sulit terjangkau. Hal tersebut mengomentari lambannya penanganan evakuasi jatuhnya pesawar CASA 212 di Bahorok, Langkat, Sumatera Utara.

"Selain perlu periksa CDR 18 penumpang dan awak Cassa-212 NBA untuk memastikan issue adanya Incoming/Outgoing Call, Tim SAR/TNI-AU perlu miliki heli jenis CH-47 Chinook," katanya kepada pers di Jakarta, Minggu, terkait jatuhnya pesawat komersil Cassa 212 di Sumatera Utara.

Roy juga mendorong Badan SAR Nasional mendapat sarana dan prasarana yang lebih baik seperti helikopter jenis Boeing CH-47 Chinook yang bisa melakukan evakuasi langsung dengan terbang diam (stay) di atas objek. Helikopter berbaling-baling ganda itu tidak perlu harus terus bergerak memutar seperti heli-heli yang dimiliki SAR/TNI saat ini.

Seperti diketahui, proses evakuasi korban pesawat CASA 212-200 milik Nusantara Buana Air terhambat karena faktor cuaca dan lokasi yang sulit dijangkau. Posisi bangkai pesawat sebenarnya sudah diketahui sejak hari pertama, namun tim evakuasi baru bisa turun di hari kedua karena hambatan tersebut. Itu pun hanya dua personel. Jumlah personel tim evakuasi yang diturunkan juga terbatas karena hanya bisa diangkut dengan helikopter-helikopter kecil. Sementara dengan jalur darat, sulit ditempuh karena medan yang berat.

Pesawat dengan rute Medan-Kutacane itu jatuh di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser di Bahorok, Langkay, Sumut, pada Kamis (29/9/2011) lalu, sekitar pukul 08.00. Lokasi jatuhnya pesawat sulit dijangkau sehingga Tim SAR dan TNI AU baru mampu menjangkau lokasi pada hari ketiga pascakejadian. Akibat peristiwa ini, 14 orang penumpang dan 4 orang kru pesawat tewas. Diduga, akibat benturan keras saat pesawat jatuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com