JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu calon hakim agung, Nurul Elmiyah, mengaku tidak takut masuk neraka sepanjang berpegang pada nilai-nilai yang dipedomaninya. Karena itu, Nurul akan memutus perkara dengan berpedoman nilai-nilai horizontal dan vertikal.
"Pertanggungjawaban saya secara horizontal dan vertikal. Insya Allah saya tidak takut, kalau sudah berpegang pada nilai-nilai tersebut," ujar Nurul pada saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III, DPR, Rabu petang.
Nurul menjawab pertanyaan salah satu anggota Komisi III yang mengingatkan tentang adagium mengenai sulitnya hakim masuk surga. Dua dari tiga hakim akan masuk neraka. "Apakah saudara tak takut masuk neraka," kata salah satu anggota Komisi III.
Nurul juga ditanyai tentang mafia peradilan dan rekayasa kasus. Ketua Komisi III Benny K Harman mendesak Nurul untuk berpendapat tentang ada tidaknya mafia peradilan di Mahkamah Agung.
"Apakah saudara tahu di MA ada mafia peradilan. Jawab saja, tahu atau tidak?" tanya Benny.
Nurul menjawab bahwa dirinya mengetahui. Jawaban Nurul tersebut langsung disambar oleh anggota Komisi III lain, yang memintanya untuk mengurai seberapa jauh pengetahuannya mengenai mafia perkara di MA dan apa saja modusnya.
Nurul mengungkapkan bahwa pihaknya mendengar tentang praktik-praktik calo perkara yang biasanya mengejar salah satu hakim agung yang belum memberikan pendapat. Ia menguraikan hal tersebut secara singkat. Hal ini ditanggapi oleh Benny dengan pernyataan, "Jadi Anda tahu tetapi sulit untuk menjelaskan."
Komisi III akan kembali menggelar uji kelayakan dan kepatutan calon hakim agung pada Kamis besok hingga Selasa pekan depan. Sebanyak 14 calon belum diuji. Komisi III menjadwalkan fit and proper test untuk dua calon setiap harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.