Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mega dan SBY Bersaing Tegakkan Pancasila

Kompas.com - 14/08/2011, 17:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dianggap sebagai tokoh yang paling konsisten memperjuangkan Pancasila sebagai ideologi negara.

Demikian hasil survei Setara Institute mengenai pandangan masyarakat tentang tokoh era reformasi yang konsisten menegakkan Pancasila. Dalam survei yang dilakukan terhadap 3.000 responden di 10 provinsi tersebut, Megawati menduduki peringkat teratas pilihan responden, disusul oleh Presiden Yudhoyono di urutan kedua.

"Menurut pandangan masyarakat tentang tokoh-tokoh di era reformasi, yang dipandang konsisten memperjuangkan Pancasila ideologi negara, yang menjawab Megawati sebanyak 22 persen. Sementara itu, yang memilih Presiden SBY sebanyak 20,9 persen," ujar Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos dalam konferensi pers di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu (14/8/2011).

Menurut Bonar, perbedaan yang tipis atas hasil yang diperoleh kedua tokoh ini menunjukkan bahwa publik memandang ada sikap kegigihan keduanya dalam memperjuangkan Pancasila. Secara berurutan, tokoh nasional lainnya yang juga dianggap berjasa dalam memperjuangkan Pancasila adalah presiden ketiga RI, BJ Habibie (6,3 persen), mantan wakil presiden Jusuf Kalla (5,1 persen). "Nama Mahfud MD juga ada, tapi berada di bawah posisi Jusuf Kalla, yaitu 3,3 persen," tambah Bonar.

Selain tokoh-tokoh tersebut, nama Ketua MPR RI Taufik Kiemas juga dianggap sebagai salah satu pejuang Pancasila di era reformasi. Suami Megawati itu dipilih oleh 2,3 persen responden, sementara Prabowo Subiyanto sebanyak 2 persen, dan Surya Paloh sebanyak 1,8 persen.

Di urutan lain, almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mendapat penilaian masyarakat sebanyak 1,6 persen, mantan Ketua MPR RI, Hidayat Nurwahid, sebanyak 0,9 persen, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebanyak 0,8 persen, dan Menteri Agama Suryadharma Ali mendapatkan 0,6 persen. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Ashiddiqie dan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa masing-masing dinilai sebanyak 0,4 persen.

"Tokoh lainnya yang tidak disebutkan namanya 3,8 persen dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 26,6 persen," tutur Bonar.

Hasil survei ini, menurut Setara Institute, menunjukkan adanya pengharapan masyarakat yang besar terhadap penegakan Pancasila oleh para tokoh dalam kehidupan berbangsa dan negara. Apalagi, selama 66 tahun belakang ini, banyak terjadi pasang surut dalam berbagai bidang yang bertentangan dengan Pancasila, salah satunya bentuk kekerasan terhadap kaum minoritas.

Setara berharap, Pancasila sebagai bagian dari ideologi negara diharapkan tetap menjadi pedoman bangsa untuk melewati pertumbuhan dan perubahan bangsa ke depan.

Survei yang dilakukan pada 10-25 Juli 2011 ini melibatkan 3.000 responden di Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat. Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dan ambang kesalahan kurang lebih 2,2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Nasional
Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Nasional
Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Nasional
Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Nasional
Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Nasional
Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Nasional
Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Nasional
Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Nasional
Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Nasional
Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Nasional
Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com