Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Kanker Serviks Dicanangkan

Kompas.com - 12/08/2011, 16:36 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Denpasar, Bali, dan pemerintah daerah mencanangkan program vaksinasi kanker serviks berbasis sekolah di Sekolah Yayasan Tunas Daud, Jumat (12/8/2011) siang.

Program ini merupakan kelanjutan dari program edukasi kesehatan reproduksi di 106 sekolah di Bali, yang terdiri atas 46 SMP dan 57 SMA serta melibatkan 1.000 siswa.

Program edukasi dan vaksinasi ini merupakan bagian dari progam besar untuk mencapai cita-cita "Bali bebas kanker serviks 2020".

"Program vaksinasi dan edukasi kesehatan reproduksi remaja berbasis sekolah ini merupakan yang pertama dijalankan di Bali," kata Ketua POGI Denpasar Made Suyasa Jaya.

Sektor pendidikan menjadi sasaran karena di sektor itu merupakan tempat dibangunnya awal kesadaran terhadap pentingnya pencegahan kanker serviks kepada remaja.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun di dunia terdapat 500.000 kasus baru kanker serviks. Separuh dari jumlah tersebut, yaitu 250.000 kasus, berakhir dengan kematian dan hampir 80 persen terjadi di negara berpendapatan rendah.

Di Indonesia, lebih dari 70 persen kasus kanker serviks ditemukan saat sudah stadium lanjut (di atas 2B), dengan kejadian setiap satu jam seorang perempuan meninggal karena kanker serviks yang disebabkan infeksi human papillomavirus (HPV). Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi dan deteksi dini.

Sementara di Bali sendiri dengan total penduduk sebanyak 3,9 juta jiwa, sekitar 553.000 perempuan usia subur di antaranya berisiko terkena kanker serviks pada tahun 2010. Namun, Bali juga memiliki 114 puskesmas yang sudah melakukan program pencegahan kanker serviks dengan metode see and treat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com