Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Bentuk Tim Validasi Telusuri Pernyataan Nazar

Kompas.com - 25/07/2011, 14:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi membentuk tim khusus untuk menguji kebenaran pernyataan M Nazaruddin, tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games Palembang, Sumatera Selatan.

Hal itu disampaikan Juru Bicara KPK Johan Budi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Senin (25/7/2011). Menurut Johan, tim akan menelusuri dugaan keterlibatan sejumlah nama yang disebut Nazaruddin, seperti tiga anggota DPR, yakni Angelina Sondakh (Fraksi Partai Demokrat), Mirwan Amir (Fraksi Partai Demokrat), dan Wayan Koster (Fraksi PDI Perjuangan).

Juga dugaan keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. "Terkait informasi dari Nazar, kami akan membentuk tim untuk memvalidasi," kata Johan.

Menurut dia, informasi dari Nazaruddin itu akan disesuaikan dengan bukti atau fakta yang dimiliki KPK. Namun, Johan belum dapat memastikan kapan tim validasi bentukan KPK itu mulai bekerja.

Seperti diberitakan sebelumnya, Nazaruddin melalui media melancarkan tudingan terhadap sejumlah kader Demokrat terkait kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games.

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu menuding Anas menerima dana dari proyek wisma atlet dan proyek Hambalang. Dia juga mengatakan, terdapat aliran dana proyek wisma atlet ke Badan Anggaran (Banggar) DPR. Dana itu diberikan kepada Angelina Sondakh selaku anggota Banggar yang kemudian diteruskan kepada Mirwan Amir dan petinggi Banggar lainnya.

Selain menuding rekan separtainya, Nazaruddin juga menuding sejumlah unsur pimpinan KPK merekayasa kasusnya. Nazaruddin melalui wawancara dengan Metro TV beberapa waktu lalu mengatakan, dua Wakil Ketua KPK, yakni Chandra M Hamzah dan M Jasin, adalah teman Anas yang merekayasa kasus Nazaruddin sehingga perkara ini hanya berhenti pada penetapan Nazar sebagai tersangka.

Selain itu, Nazaruddin juga menyebutkan, Chandra dan Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja bersekongkol mengadakan pertemuan dengan Anas yang menyepakati agar KPK menghentikan pengusutan terhadap Anas dan kader Demokrat lainnya.

Sebagai imbalannya, kata Nazaruddin, Anas berjanji akan membantu Chandra dan Ade melaju sebagai calon pimpinan KPK 2011-2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com