Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Sudah Diingatkan, tapi...

Kompas.com - 21/04/2011, 14:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan, para anggota Dewan sebenarnya sudah diingatkan untuk memberitahukan dulu kepada publik tentang rencana perjalanan mereka ke luar negeri sebelum melakukan perjalanan. Menurutnya, hal itu sudah disepakati dalam rapat konsultasi pimpinan DPR dan fraksi pada Januari lalu. 

Politisi PAN ini mengatakan, rapat konsultasi sebelumnya mengatakan bahwa ada tiga kesepakatan yang diperoleh dalam rapat konsultasi waktu itu. Semua poin harus berdasarkan pada aspirasi masyarakat sebagai pihak yang diwakili anggota Dewan di parlemen. 

"Pertama, setiap kunjungan kerja ke luar negeri, pimpinan rombongan harus sosialisasi terhadap rencana kunjungan, term of reference, dan substansi yang dituju. Kedua, setelah di lokasi harus beri informasi yang terkini, kunjungan ke obyek pun harus dilakukan secara terencana. Ketiga, setelah pulang, sesuai kesepakatan rapat konsultasi pimpinan dan fraksi harus ada pemberitahuan kepada masyarakat tentang apa yang sudah terjadi," katanya dalam dialektika di Gedung DPR, Kamis (21/4/2011). 

Menurutnya, ketiga poin ini sudah menjadi kesepakatan politik. Dijalankan atau tidaknya akan dievaluasi kembali dalam rapat konsultasi pimpinan DPR dan fraksi menjelang masa reses selesai. Evaluasi akan diarahkan pada efektivitas kegiatan dan anggaran yang dilakukan sepanjang perjalanan. 

"Kita akan evaluasi mana-mana yang sudah dilaksanakan dan diperbaiki. Sebetulnya, masalah kunjungan kerja ini, saya yakin masyarakat tidak dalam posisi melarang DPR tak boleh ke luar negeri. Yang perlu diperhatikan sisi lainnya, masalah efektivitas anggaran. Ini komitmen kita bisa sesuai dengan target kunjungan dan seefektif mungkin. Negara yang dikunjungi juga harus sesuai," tambahnya. 

Taufik menegaskan, kesepakatan untuk masalah internal di Dewan memang diperlukan dan pimpinan sepakat mengedepankan sosialisasi sebelum keberangkatan dan laporan kepada publik pascakegiatan. Keputusan harus mengedepankan selektivitas. 

"Kita sepakat untuk memperbaiki terus-menerus, enggak bisa langsung memutuskan, tapi hanya bisa mengimbau. Di rapat konsultasi nanti, kita akan ingatkan lagi, kita kembalikan format kunjungan kerja ini untuk ibadah dan amanat sebagai wakil rakyat," tandasnya. 

Pergi diam-diam
Sementara itu, sejumlah komisi DPR RI pergi melakukan kunjungan kerja dalam masa reses dua minggu belakangan ini. Mereka pergi tanpa pemberitahuan terbuka kepada publik yang membiayai perjalanan mereka. Komisi I DPR terbagi dalam beberapa tim pergi ke Amerika Serikat, Perancis, Italia, Rusia, dan Turki. 

Komisi X akan berangkat ke Spanyol dan China pada 24-30 April. Komisi VIII DPR akan berangkat ke China dan Australia pada akhir Mei mendatang. Sementara Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) berangkat ke Inggris dan Amerika Serikat pada 1-7 Mei. Komisi yang memberangkatkan timnya ke luar negeri hingga saat ini belum memberitahukan secara terbuka kepada publik. 

Pekan lalu, Wakil Ketua Komisi I DPR Hayono Isman mengaku menyesalkan komisinya yang tak menyosialisasikan terlebih dulu sebelum pergi. "Memang, semestinya sebelum kami berangkat publik harusnya diberi tahu. Jangan sampai kunjungan kerja dilaporkan hanya setelahnya. Seharusnya ada di website. Saya minta maaf belum sampai berpikir begitu sebelumnya," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com