Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

REDAKSI YTH

Kompas.com - 28/02/2011, 04:31 WIB

Surat untuk Redaksi YTH hendaknya dilengkapi fotokopi KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku. Kompas tidak mengembalikan surat-surat yang diterima.

Bak Sampah Pemerintah Kota Depok di Atas Tanah Warga

Sejak dua tahun terakhir ini, tanah yang saya beli dari PT Perumnas seluas 151 meter persegi, yang merupakan tanah sisa di belakang rumah kami, dipakai dan dibangun bak ukuran 6 x 10 meter untuk tempat pembuangan sampah sementara oleh Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat.

Sebelum dibangun bak sampah, saya dan suami mengajukan protes keberatan kepada Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma'il. Sampai sekarang, protes keberatan tersebut belum mendapatkan tanggapan. Awalnya, Pemerintah Kota Depok sempat mengklaim bahwa tanah sisa yang saya beli dari PT Perumnas itu adalah milik Pemerintah Kota Depok, bukan milik PT Perumnas.

Selama dua tahun terakhir, keluarga saya selalu didera berbagai macam penyakit, entah pengaruh keberadaan bak sampah itu atau bukan. Cucu saya dua kali terserang muntaber karena bakteri. Anak bungsu saya menderita TBC kelenjar getah bening, dan belum sembuh. Saya juga menderita kanker payudara, dan sekarang yang bagian kanan sudah diangkat. Rumah yang sebelumnya nyaman dan sudah dihuni sekitar 32 tahun telah berubah menjadi neraka.

Tidak hanya bau busuk, tetapi tikus, lalat, belatung, dan kecoa hilir mudik di dalam rumah. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok, yang saat itu diwakili oleh Bapak Sul Is, ketika membesuk suami saya (Hamsad Rangkuti) di rumah, setelah dirawat di RS Bhakti Yudha Depok, menyampaikan salam dari Wali Kota Depok bahwa ia tidak tahu ada tempat pembuangan sampah sementara dimaksud. Pada waktu itu Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma'il lewat stafnya berjanji segera membongkar bak sampah tersebut. Namun, setelah tiga bulan berlalu, sampai sekarang janji pembongkaran bak sampah itu belum terlaksana. Pak Wali Kota, tolong kembalikan tanah kami! Nurwindasari Hamsad Rangkuti Jalan Bangau 6 Nomor 268 RT 02 RW 08, Depok I, Jabar

Penjelasan Perpustakaan Nasional

Menanggapi surat di Kompas (18/2), ”Perpustakaan Nasional Tutup Berlanjut”, yang disampaikan oleh Saudari Suri N Shinta, kami mohon maaf. Dengan ini diinformasikan, sebagai lembaga penyedia layanan publik, Perpustakaan Nasional RI selalu berupaya meningkatkan layanan kepada pemustaka. Dalam rangka peningkatan layanan, kami melaksanakan kegiatan stock opname, pemasangan tag RFID, dan scanning kover buku yang berlangsung mulai tanggal 29 November 2010.

Tujuan kegiatan stock opname adalah menyesuaikan antara database koleksi di catalogue online (online public access catalogue/OPAC) dan katalog manual dengan keberadaan buku di rak penyimpanan. Tujuan pemasangan RFID adalah untuk menjaga keamanan koleksi, dan tujuan scanning kover buku untuk meningkatkan informasi koleksi dalam OPAC. Selama kegiatan berlangsung, ditemukan penyebab utama terjadi ketidakcocokkan data koleksi di OPAC dengan buku di rak.

Dalam kaitan itu, diambil kebijakan untuk melengkapi database koleksi dengan melakukan entri data koleksi dari akses pengarang, judul, dan call number. Juga dilakukan cek buku di jajaran koleksi serta mengganti label buku. Diharapkan pada saatnya nanti, pemustaka akan lebih mudah menelusuri koleksi melalui OPAC ataupun katalog manual.

Jumlah koleksi yang akan dikerjakan 150.000 judul atau 250.000 eksemplar, dengan asumsi penyelesaian pekerjaan 1.500 judul per hari, maka diperlukan waktu lebih kurang empat bulan. Kami tetap melayani permintaan pemustaka yang datang apabila dia sangat memerlukan koleksi yang sedang dikerjakan. Kami dapat dihubungi lewat nomor telepon 021-3911074, 8917004, atau e-mail info@pnri.go.id. AGUS SUTOYO Humas Perpustakaan Nasional RI

Penggantian kWh Meter PLN

Menanggapi surat di Kompas (8/2), ”Melapor Meteran PLN Pecah Melelahkan”, yang disampaikan oleh Saudara Dodi Yoshida, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan. Permasalahan pengaduan tentang kWh meter telah ditindaklanjuti dengan penggantian kWh meter pada 17 Januari 2011. Petugas telah menghubungi dan melakukan konfirmasi kepada pelanggan bersangkutan tentang permasalahan yang terjadi. Pelanggan dapat memahami dan menerima penjelasan kami. Revrizal Sjam Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com