Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ustaz Ngruki Diawasi di Aceh

Kompas.com - 18/02/2011, 17:01 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Kelompok teroris pernah menjadikan tanah Aceh menjadi Qoidah Aminah atau basis perjuangan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Islam Indonesia atau Tandzim Al Qoidah Serambi Mekkah.

Untuk mewujudkan, sekitar 50 anggota teroris berlatih militer di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar, pada Februari 2010. Kegiatan itu lalu diketahui warga dan berujung penggerebekan oleh kepolisian. Puluhan terduga teroris ditangkap dan diadili, salah satunya Abu Bakar Baasyir, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mukmin Ngruki, Solo, Jawa Tengah.

Lalu, bagaimana antisipasi kepolisian di Aceh untuk mencegah kelompok teroris kembali membangun kekuatan untuk mewujudkan cita-cita mereka?

Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Aceh, Kombes Bambang Soetjahjo, mengatakan, pihaknya tengah mengawasi seluruh ponpes, di mana diasuh oleh ustaz asal Ponpes Mukmin Ngruki. "Kami lakukan pengawasan pesantren, khususnya pesantren yang ustaznya dari Ngruki, Solo," ucap Bambang di Polda Aceh, Jumat (18/2/2011).

Bambang mengatakan, personel intelijen di seluruh polres di Aceh masih mendata ponpes dengan pengasuh dari Ponpes Ngruki. "Masih kami data. Pondok pesantren di Aceh banyak sekali," kata Bambang.

Apa alasan pengawasan ustaz asal Ngruki? Bambang mengatakan, langkah itu dilakukan atas masukan dari salah seorang narapidana teroris yang ditahan di Lapas di Jakarta. "Ada napi bilang ke saya, pak hati-hati dengan pesanten yang ustaznya dari Ngruki. Mereka membawa misi-misi tertentu," kata Bambang menirukan ucapan napi teroris itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com