Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Kapolri Harus Jelaskan soal Gayus

Kompas.com - 12/01/2011, 13:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Pramono Anung mendorong Komisi III DPR untuk segera memanggil mantan Kepala Polri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri (BHD) terkait penuturan Ketua Komisi III Benny K Harman. Senin lalu, Benny membeberkan BHD pernah mengatakan kepadanya bahwa Republik ini akan goncang jika kasus Gayus Tambunan terungkap tuntas.

"Saya termasuk yang mendorong. Kalau ucapan Pak Benny dan BHD memang betul, itu harus disampaikan dalam forum resmi untuk mengetahui kebenaran ucapan tersebut," ungkapnya di Gedung MPR/DPR/DPD, Rabu (12/1/2011).

Menurut dia, banyaknya hal yang semakin ditutup-tutupi akan semakin memperburuk upaya penegakan hukum di Indonesia. Politisi PDI-P ini mengatakan, pernyataan Benny dan BHD ini harus diklarifikasi terkait upaya penegakan hukum yang maksimal di Republik. Pasalnya, kasus Gayus dinilai telah mencoreng wajah penegakan hukum di Indonesia. Padahal, dalam kampanye pemilu presiden lalu, pemerintahan SBY jilid II berkomitmen mengusung penegakan hukum.

Pramono juga mencatat upaya Gayus memperoleh paspor diplomatik untuk pergi ke Singapura, Malaysia, dan Makau. Menurut dia, hal tersebut mengindikasikan bahwa ada kekuatan lain di belakang Gayus yang harus diungkap.

"Kalau melihat kekuatan uang Gayus dan saya amati dalam persidangan terakhir dan dia menyebut dirinya hanya small fish dan ada big fish, ini menunjukkan dia sekarang sedang memainkan perannya bahwa dia tahu banyak hal. Presiden tahu big fish. Silakan tanya Presiden. Kalau melihat apa yang diucapkan, saya berkeyakinan Gayus ini tidak bisa sendirian," katanya.

Selain itu, dalam menuntaskan penanganan kasus-kasus pajak sebelumnya, Pramono mencatat bahwa Gayus sebagai pegawai golongan IIIA tidak bisa mengegolkan suatu keputusan tanpa persetujuan atasannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

    Nasional
    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Nasional
    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    Nasional
    Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com