Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebersamaan Terancam Isu Kawasan

Kompas.com - 12/10/2010, 15:33 WIB

KOMPAS.com — Hanoi yang relatif tenang bakal memanas oleh dialog-dialog pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN plus mitra-mitranya, seperti dari AS, China, India, dan Rusia. Padahal, sebagaimana warta Jiji Press pada Selasa (12/10/2010), anggota ASEAN mengusulkan forum ini memusatkan perhatian pada isu kontraterorisme, bantuan bencana alam, keamanan maritim, pengobatan militer, dan penjagaan perdamaian.

Tatkala saling mengemukakan gagasan, terkesan kuat, ada problem kelautan yang mengemuka. Hal ini muncul meski tuan rumah Vietnam menyatakan kejahatan transnasional dan kerja sama penanganan bencana merupakan tantangan utama yang dihadapi kawasan.

China malahan tetap menonjolkan keluhannya soal penjualan senjata AS ke Taiwan. "Kenyataan itu mengganjal hubungan China dengan AS," kata Menteri Pertahanan (Menhan) China Liang Guanglie.

Sementara itu, Menhan AS Robert Gates justru mengatakan secara implisit, persoalan perdagangan senjata ke Taiwan tak ada artinya ketimbang hubungan politik antara AS dan China yang sudah berjalan begitu lama. "Kerja sama militer antara Beijing dan Washington terlalu penting untuk diabaikan hanya karena masalah politik," kata Gates.

China membekukan kerja sama pertahanan dengan AS pada Januari lalu karena AS berencana menjual persenjataan ke Taiwan dengan nilai mencapai 6 triliun dollar AS. Persenjataan yang dijual termasuk rudal patriot.

Jepang Rupanya China memang tengah jadi pembicaraan di forum itu. Diskusi yang mengemuka adalah soal perselisihan antara Negeri Tembok Raksasa dan Negeri Sakura alias Jepang. Hal ini terjadi meskipun Menhan Toshimi Kitazawa dan Menhan Liang juga bertemu untuk pertama kalinya di Hanoi setelah hubungan diplomatis kedua negara memburuk menyusul penangkapan seorang nelayan China di dekat kawasan yang diperselisihkan kedua negara di Laut China Timur.

Menhan Gates, dalam kaitan dengan hal itu, mengatakan bahwa perselisihan di kawasan lain di Laut China Selatan tidak menjadi pembahasan saat dia bertemu Liang. Namun, masalah itu kemungkinan akan dibahas dalam pertemuan kali ini. "Saya rasa, sangat jelas dalam pemikiran setiap orang bahwa ini adalah masalah keamanan maritim," kata Robert Gates.

Gates mengisyaratkan bahwa Washington berlawanan dengan pendekatan Beijing terkait masalah Laut China Selatan. Ia menyatakan AS mendukung solusi multilateral yang menjadi pilihan Vietnam dan negara lainnya di kawasan tersebut.

China mengklaim kedaulatan atas Kepulauan Spratly dan Paracel, demikian halnya dengan Vietnam dan beberapa negara ASEAN lainnya. Sejumlah diplomat mengatakan, ada tekanan dari China untuk menghindari pembicaraan mengenai Laut China Selatan. Namun, beberapa pihak menyarankan agar persoalan itu dibicarakan.

"Kegunaan pertemuan ini akan dipertanyakan jika tidak membahas sejumlah masalah penting di Asia Pasifik, seperti masalah semenanjung Korea atau Laut China Selatan," kata Ian Storey, pengamat masalah keamanan kawasan di Institut Kajian Asia di Singapura.

Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, isu ini sedikit sensitif bagi sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara. Adapun pertemuan ini memang digelar untuk membangun kerja sama di antara negara-negara di kawasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com