Semarang, Kompas -
Industri khusus karoseri asal Magelang, New Armada, misalnya, dua tahun terakhir menembus pasar ekspor ke Kenya, Nigeria, Banglades, dan Suriname. Umumnya, produk yang diminati adalah ambulans dan minibus.
Kepala Pabrik PT Mekar Armada Jaya (MAJ), pabrikan karoseri merek New Armada, Ahmad Fauzan, di Semarang, Jumat (4/6), menuturkan, kualitas karoseri asal Jateng tidak kalah dibandingkan dengan produk dari negara lain. Itu sebabnya, permintaan dari luar negeri terus mengalir.
”Sementara ini ambulans yang paling banyak diminati. Namun, ada juga produk mobil penumpang kelas minibus yang disukai importir asal Suriname dan Nigeria,” kata Fauzan.
Ekspor terakhir yang dilakukan oleh PT MAJ adalah ke Banglades beberapa bulan lalu, sebanyak 10 ambulans, dan ke Suriname sebanyak 15 bus medium. Rata-rata volume ekspor ke tiap negara mencapai lebih dari 10 unit.
Meski demikian, pangsa pasar utama New Armada tetap dalam negeri. Dalam sebulan, PT MAJ mampu memproduksi dan memasarkan 200 minibus yang merupakan produk utama industri karoseri ini. Sebagian produk karoseri New Armada masuk ke PT Astra.
”Kami menggunakan mesin Isuzu jenis L300. Lalu, kami membuat karoserinya dengan pelat terbaik dan pemolesan badan mobil, cat, hingga penyelesaian dalam bentuk utuh. Interior kami beri sentuhan sesuai kebutuhan mobil jenis penumpang,” kata Fauzan di sela-sela pameran industri logam dan mesin di DP Mall, Semarang.
Sekretaris DPD Asosiasi Karoseri Indonesia Wilayah Jateng dan DI Yogyakarta Pangesthi mengatakan, saat ini ada sekitar 70 pelaku usaha karoseri di Jateng berskala besar dan kecil. Pangesthi membenarkan bahwa sejumlah industri karoseri mampu menembus pasar ekspor.
”Secara kualitas sebenarnya kami tidak kalah. Para pelaku usaha di sini cukup kreatif. Terbukti banyak produk-produk karoseri dari sini yang diminati negara lain,” kata Pangesthi.
Selain karoseri mobil, di Jateng banyak usaha karoseri khusus untuk produk perhotelan,