Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Ubah Taktik

Kompas.com - 23/02/2010, 03:20 WIB

washington, senin - Dalam pekan-pekan penting ini, Presiden Amerika Serikat Barack Obama diperkirakan akan mentransformasi prioritas utamanya, sistem layanan kesehatan, dari kelemahan politis menjadi kartu kemenangan untuk mengecoh Partai Republik.

Gedung Putih menyatakan akan merilis detail rencana sistem layanan kesehatan itu dalam situs resminya hari Senin (22/2) waktu setempat.

Pertemuan bipartisan tentang layanan kesehatan dengan Partai Republik akan digelar pada Kamis pekan ini. Gedung Putih berharap bisa mengambil alih kendali debat soal bagaimana mereformasi sistem layanan kesehatan AS dengan dana 2,5 triliun dollar AS.

Rancangan undang-undang layanan kesehatan yang diajukan Obama akan memberi wewenang baru bagi badan kesehatan federal dan menghalangi kenaikan premi asuransi oleh perusahaan asuransi swasta. RUU itu juga akan membentuk Otoritas Asuransi Kesehatan yang terdiri atas para pakar industri kesehatan.

Pertemuan pada Kamis mendatang akan menjadi kesempatan terakhir bagi Obama untuk meloloskan rencananya yang sempat tertahan di Kongres dan membawa konsekuensi negatif bagi wewenang politiknya.

Partai Republik kukuh menolak RUU layanan kesehatan yang diajukan Obama. Obama menantang Republik untuk membeberkan RUU mereka sendiri, tetapi tampaknya tidak ada indikasi Republik akan melakukannya.

Apa pun hasil pertemuan itu, Obama bisa mendapat keuntungan politis. Jika rivalnya bersedia kompromi dengan versi baru sistem layanan kesehatan, Obama akan mendapat pujian dan mendapat persetujuan reformasi dari Kongres. Namun, jika Republik menolak, Obama bisa mengatakan Republik menghalangi situasi bipartisan yang ingin dilihat pemilih dari partai mana pun.

Pertemuan itu juga akan menggambar garis ”pertempuran” yang jelas bagi pemilu anggota Kongres pada November mendatang. Menjelang pemilu Kongres, Partai Demokrat mendapat tamparan dengan sejumlah kemenangan Republik di pemilu lokal.

Sejumlah anggota Kongres dari Demokrat juga telah menyatakan tidak akan maju lagi pada pemilu November. Hal itu mengancam mayoritas mutlak yang kini dinikmati Demokrat di Kongres.

Dengan angka pengangguran masih berada di level 10 persen, Demokrat ditekan untuk menghasilkan sesuatu sebelum pemilu November jika tidak ingin kehilangan kekuasaan. Sementara itu, Republik seperti berada di atas angin dengan serangkaian kemenangan yang diperoleh.(afp/reuters/fro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com