Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi LSM Tolak Sjafrie Sjamsoeddin

Kompas.com - 06/01/2010, 16:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Koalisi berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) menyatakan menolak pengangkatan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan). Sjafrie dianggap sosok yang banyak terlibat dalam pelbagai kasus HAM berat semasa aktif sebagai anggota TNI. 

Hal ini disampaikan oleh berbagai LSM, antara lain Human Rights Working Group (HRWG), Kontras, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Setara Instititut, dan Elsam, dalam konferensi persnya, di Kantor HRWG, Jalan RP Soeroso, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2010). "Pengangkatan Wakil Menhan ini telah mencederai rasa keadilan para korban pelanggaran HAM yang saat ini masih berjuang untuk keadilan," kata Sekjen Federasi Kontras Oslan Purba.

Hal serupa dikatakan Direktur Eksekutif HRWG, Rafendi Djamin. Ia mengatakan, catatan-catatan pelanggaran HAM berat menjadi poin-poin penting untuk bisa menjadi bahan tinjauan ulang pengangkatan Sjafrie sebagai wakil menteri. Ia menyebutkan beberapa kasus terakhir yang pernah melibatkan Sjafrie, antara lain, penculikan aktivis 1997/98, peristiwa Mei 1998, peristiwa Trisakti, dan peristiwa Timor Timur.

"Pada November tahun lalu, bahkan pemerintah AS pernah menolak Sjafrie Sjamsoeddin yang menjabat Sekjen Dephan dengan pelarangan pemberian visa. Ini harusnya jadi cerminan bagi pemerintah dalam kejahatan-kejahatan HAM," kata Rafendi.

Berbagai LSM tersebut secara tegas juga meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mempertimbangkan ulang pengangkatan Sjafrie Sjamsoeddin, yang betugas membantu Menhan mengelola bidang industri pertahanan.

Menurut Oslan Purba, posisi Wakil Menhan ini seharusnya diembankan kepada tokoh profesional yang kredibel dan akuntabel. "Presiden mestinya berani menunjuk orang-orang sipil yang juga memahami isu pertahanan negara," katanya.

Perlu diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menunjuk Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Wakil Menteri Pertahanan. Pelantikannya pun baru dilangsungkan siang tadi di Istana Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com