Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Bantul Yakin Madukismo Bersalah

Kompas.com - 02/06/2009, 18:30 WIB

BANTUL, KOMPAS.com — Bupati Bantul Idham Samawi yakin Pabrik Gula Madukismo yang bersalah dalam kasus kematian tujuh ton ikan milik petani di Dusun Miri, Timbulharjo, Sewon, Bantul, dua pekan lalu. Limbah yang meracuni ikan-ikan ini berasal dari Madukismo. Karenanya, sebagai solusi, Madukismo harus memberi uang ganti rugi ke petani.

"Limbah pabrik mestinya memenuhi baku mutu. Dengan kata lain, jika limbah Madukismo dialirkan ke saluran air, sudah aman dan tidak meracuni. Sehingga, ketika alirannya dibelokkan ke mana saja, mestinya ya tidak meracuni," ujar Idham, Selasa (2/6).

Sehingga, menurut Idham, patut dipertanyakan alasan Madukismo bahwa juru pengamat air yang bersalah karena entah sengaja atau tidak, membuka pintu air, sehingga aliran dari Sungai Winongo Kecil (saluran irigasi primer, yang juga tempat limbah Madukismo dialirkan) bercampur dengan aliran Sungai Winongo Besar (Sungai Winongo).

"Andaikan bercampur dengan aliran Winongo Besar, mestinya limbah cair Madukismo sudah berkurang konsentrasi racunnya. Debit air Winongo Besar kan besar. Nah, jika kemudian ikan-ikan di kolam petani mati, berarti konsentrasi racun limbah masih tinggi. Berarti pula, dari pabrik, konsentrasi racun dalam limbah, sudah tinggi," ujarnya.

Pendapat senada dilontarkan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Bantul Ignatius Yulianto. Ia menyesalkan pernyataan Direktur Madukismo Rahmad Edy Cahyono yang menyebut ada salah koordinasi terkait buka-tutup pintu air sehingga terjadi pembelokan aliran. Yang dituding Madukismo adalah juru pengamat air.

"Buka tutup saluran irigasi, bagi kami, adalah pekerjaan sehari-hari karena berhubungan dengan kepentingan air untuk sawah. Ya tidak perlu koordinasi dong. Saya heran, dalam hal ini kan Madukismo yang 'titip' air limbah ke saluran irigasi, kok malah menuding kami yang salah koordinasi," ujar Yuli.

Idham menegaskan, pihaknya segera melayangkan surat teguran ke Madukismo. "Kami minta penjelasan Madukismo tentang limbah mereka, mendesak agar juga memberi uang ganti rugi ke petani, dan mengultimatum agar suhu limbah cair diturunkan. Saya secara pribadi, akan terus mengejar kejelasan kasus ini," kata Idham.

Salah satu yang menguatkan asumsi Yulianto adalah hasil uji terhadap fisik ikan yang dipaparkan Kepala Dinas Kelautan, Peternakan, dan Perikanan Bantul Mursumartinah beberapa waktu lalu. Intinya, ikan mati karena insang kemasukan benda padat dan minyak yang diduga kuat berasal dari limbah Madukismo, bukan dari limbah rumah tangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com