Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Petakan Ribuan TPS Rawan

Kompas.com - 02/03/2009, 20:08 WIB

JAKARTA, SENIN — Menjelang Pemilu 2009 yang tinggal 38 hari lagi, pemerintah telah  melakukan antisipasi pengamanan dengan memetakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan. Menteri Politik Hukum dan HAM Widodo AS dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI, Senin (2/3), mengatakan, sekitar 82.206 TPS di seluruh Indonesia dikategorikan rawan.

Total jumlah TPS yang dimiliki pemerintah berjumlah 611.636 TPS. Dari total jumlah ini, sekitar 529.430 TPS dikategorikan aman, 61.705 TPS dikategorikan Rawan 1, dan 20.501 TPS dikategorikan Rawan 2.

Rawan 1 merupakan kategori TPS yang terletak di wilayah rawan secara geografi, sedangkan Rawan 2 merupakan TPS di wilayah rawan konflik dan kriminal. Sementara itu, khusus di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) hanya teridentifikasi TPS Kurang Aman, Rawan 1, dan Rawan 2.

Kapolri Bambang Hendarso Danuri mengatakan, pemetaan ini merupakan konsep atau strategi pengamanan pemilu yang menunjukkan kondisi wilayah di masing-masing TPS.

"Rumusan ini memengaruhi jumlah personel yang akan ditempatkan di masing-masing wilayah," ujar Bambang Hendarso dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menkopolhukam, Mendagri, Menhan, Jaksa Agung, Kapolri, Panglima TNI, Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Deplu, dan Dirjen Imigrasi Dephukham di Gedung DPR RI.

Di setiap TPS berkategori aman, Polri akan menerapkan formasi 2-10-5, yaitu 2 polisi dan 10 Linmas (Perlindungan Masyarakat) per 5 TPS. Di TPS berkategori Rawan 1, Polri akan menempatkan 2 polisi dan 4 Linmas untuk 2 TPS. Sementara itu, untuk TPS berkategori Rawan 2, sekitar 2 polisi dan 2 Linmas akan ditempatkan di setiap TPS.

Untuk mengakomodasi konsep strategi ini, Polri telah menyiapkan 371.614 personelnya dibantu oleh 24.260 personel TNI dan 1.223.272 personel Linmas.

Dalam menerapkan strategi ini, Polri sendiri tidak menggunakan jumlah TPS yang dimiliki Menkopolhukam. Merujuk kepada SK Komisi Pemilihan Umum (KPU) No 2 Tahun 2009, jumlah TPS untuk Pemilu 2009 berjumlah 527.344 TPS untuk dalam negeri dan 873 TPS untuk luar negeri.

Saat ini, Polri masih menunggu kepastian jumlah TPS tetap yang akan dikeluarkan oleh KPU pada tanggal 4 Maret mendatang. Oleh karena itu, Bambang Hendarso mengatakan, perbedaan jumlah TPS yang dimiliki Polri dan Menkopolhukam dapat terjawab.

"Meski demikian, berapa pun jumlah personel (dari perubahan) yang dialokasikan sudah dipastikan," tandas Bambang Hendarso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com