Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pindahkan Ibu Kota RI ke Kalimantan

Kompas.com - 09/12/2008, 15:21 WIB

JAKARTA, SELASA — Pembangunan Indonesia yang terjadi saat ini tidak seimbang. Sekitar 80 persen industri terkonsentrasi di Pulau Jawa, yang luasnya hanya 6,8 persen dari daratan Indonesia. Padahal, daya dukung lingkungan dan sumber daya air di Jawa sudah mencapai titik yang memprihatikan dan tidak layak memenuhi kebutuhan penduduknya yang mencapai 59 persen dari total populasi Indonesia.

Demikian juga dengan Jakarta, yang masih didera oleh berbagai masalah, seperti banjir, kemacetan, urbanisasi, serta tingkat kriminalitas yang tinggi. Biaya yang harus ditanggung akibat kemacetan di Jakarta mencapai Rp 43 triliun per tahun.

Maka dari itu, pengajar ekonomi politik di jurusan Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, kembali mengangkat wacana perlunya pemindahan ibu kota Indonesia ke wilayah Kalimantan Timur atau Kalimantan Tengah.

"Pemindahan ibu kota dapat turut menggerakkan tumbuhnya keseimbangan pembangunan antarwilayah dan mencegah semakin parahnya dampak kongesti pemakaian prasarana transportasi di Jawa," ujar Andrinof dalam peluncuran Visi Indonesia 2033, Selasa (9/12) di Jakarta.

Menurutnya, Kalimantan memiliki posisi yang strategis di Indonesia karena tidak terlalu ke Barat maupun Timur. Andrinof melanjutkan, program-program pemercepatan pemerataan, seperti program transmigrasi, percepatan pembangunan daerah tertinggal, tidak efektif, serta hanya menimbulkan pemborosan anggaran sepanjang pemerintah hanya fokus melakukan pembangunan di pulau Jawa, yang hanya memberikan manfaat kepada segelintir pihak.

Ia menambahkan, berdasarkan perhitungannya, biaya memindahkan ibu kota dapat mencapai Rp 50 triliun. Pihak yang mengatakan bahwa angka tersebut terlalu tinggi, kata Andrinof, terlalu menyederhanakan masalah. "Biaya pembangunan tersebut memang tinggi, tetapi ini sekali lempar, sedangkan biaya kemacetan di Jakarta, Rp 43 triliun, harus ditanggung setiap tahun," kata Andrinof.

Dengan biaya tersebut, pemerintah dapat melakukan efisiensi dan menggerakkan pertumbuhan moda transportasi udara dan laut nasional, memperkuat ekonomi, menghilangkan faktor penyebab struktural urbanisasi, dan migrasi penduduk ke Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com