Murah dan Mudah dengan Flanel

Jika biasanya pohon Natal identik dengan aksesori yang serba "bling-bling", Cilya Marthalena (28) justru membuat yang beda, yaitu berbahan dasar flanel. Selain bahannya mudah didapat, kain flanel juga aman bagi siapa pun.

"Kebetulan Mama saya penjahit, jadi sejak kecil dunia itu sudah tidak asing lagi bagi saya. Namun, karena tidak senang membuat pola, akhirnya saya malah lebih mendalami dunia kerajinan tangan," ujar Cilya yang membuka butiknya, Sheshe Butik Fashion and Craft, sejak tahun 2003.

Semua aksesori flanel bertema Natal dibuatnya sendiri. Ada gantungan untuk di pohon Natal berbentuk boneka salju, sinterklas, tongkat, boneka jahe, kaos kaki, bintang, dan lonceng. Ada juga magnet kulkas, tempat tisu, dan ring gorden. "Saya juga membuat kaos yang bagian depannya dihias dengan kain flanel. Sayangnya, stoknya sedang habis."

Sebelum beralih ke kain flanel, Cilya sempat membuat aksesori Natal dari kain yang dihias dengan batu-batuan. Namun, karena tidak begitu banyak konsumen yang tertarik, ia kemudian berkutat dengan kain flanel. Untuk setiap barang, Cilya selalu menyediakan stok contoh di rumahnya sebanyak 5 hingga 10 buah. "Saya baru akan membuatnya dalam jumlah banyak jika ada pesanan khusus."

Bagi konsumen yang lokasi tempat tinggalnya jauh dari rumahnya, Cilya menetapkan aturan pesanan minimal 15 buah. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan ongkos kirim. "Kalau domisilinya di luar negeri, minimal pesanan harus 150 buah." Harga aksesori buatan Cilya berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu per buahnya.

Wanita yang sebelumnya bekerja di Museum Layang-layang ini bertutur, proses pembuatan aksesori Natal dari kain flanel tidak sulit. Modal yang dibutuhkan pun tidak besar. Awalnya, Cilya hanya mengeluarkan uang sekitar Rp 200 ribu. Bahan dasar dan alat yang diperlukan pun sangat mudah didapat, yaitu kain flanel, jarum, benang, gunting, lem, serta dakron.
Kelebihannya lagi, ia menjalankan bisnisnya di rumah melalui website www.sheshebutik.blogsopt.com. "Jadi, tidak terlalu repot. Bisa bisnis, sekalian mengurus rumah tangga."

Cilya mengaku, tidak sulit memasarkan aksesori buatannya karena produknya punya ciri khas. "Saya, sih, berharap usaha ini bisa lebih maju dan konsumen lebih menghargai industri rumahan dalam negeri daripada membeli produk-produk impor yang kebanyakan ada di pasaran saat ini."