Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencuci, Masyarakat Indonesia Termasuk Boros Air

Kompas.com - 26/11/2008, 19:20 WIB

 

JAKARTA, RABU - Penggunaan air dalam kegiatan mencuci pakaian masyarakat Indonesia ternyata termasuk boros. Sebabnya, tanpa disadari proses pembilasan yang biasa dilakukan sebanyak tiga kali, tidak hanya menghabiskan waktu tapi juga menghabiskan banyak air.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2005, setiap keluarga di Indonesia rata-rata mencuci 1,9 kg dengan bilasan sebanyak tiga kali. Jumlah air yang digunakan dalam setiap bilasan mencapai 10,75 liter air per kilogram. Dengan jumlah keluarga Indonesia sebanyak 52.575.000, maka total penggunaan air dalam setahun mencapai 1,17 miliar meter kubik.

"Kesulitan untuk menghilangkan busa serta sisa deterjen menjadi alasan kenapa pembilasan dilakukan sampai tiga kali," kata Senior Bran Manager Molto Unilever Indonesia Veronica Utami saat acara Gerakan Sekali Bilas di Jakarta,Rabu(26/11).

Veronica mengatakan, saat ini membilas pakaian setelah dicuci tidak hanya sekedar membersihkan tetapi diharapkan juga memberikan aroma wangi pada pakaian. Berbagai larutan pewangi yang tersedia di pasaran memudahkan proses pencucian, dari beberapa langkah menjadi satu kali saja.

Larutan tersebut mampu menghilangkan busa seketika hanya dalam satu kali bilas, sekaligus menghilangkan residu deterjen dan anti redeposisi untuk mencegah kotoran menempel kembali. Selain itu, larutan pewangi terutama dari bahan aktif  Kwaterner amonium klorida mampu memberi keharuman tahan lama.

"Larutan tersebut akan membantu meringankan proses pencucian dan yang terpenting adalah penghematan air sampai dua per tiganya atau 783 juta merter kubik air," tambah Veronica.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com