Luruhnya sel telur yang tidak dibuahi hampir bisa dipastikan dialami oleh setiap perempuan. Hanya saja banyak mitos mengiringi perisitiwa yang disebut datang bulan, menstruasi, atau haid ini, sehingga muncul pertanyaan apa saja yang tidak boleh dilakukan perempuan selama mengalaminya? Berikut penjelasan yang diberikan dr. Mimi Suharti.
Berhubungan Seksual
Hubungan seksual yang dilakukan ketika perempuan sedang menstruasi secara tegas dilarang dalam ajaran agama tertentu. Namun terlepas dari itu, secara medis pun berhubungan intim di kala perempuan sedang haid tidak disarankan. Beberapa alasan medis yang menyertainya antara lain:
* Tidak steril
Pada saat menstruasi jaringan luar rahim mengalami pelepasan. Peristiwa ini diikuti dengan membukanya pembuluh darah di daerah tersebut. Kondisi ini menyebabkan organ reproduksi perempuan menjadi tidak steril, sehingga tidak aman bila berhubungan seksual.
* Menyebabkan infeksi
Bersama dengan perdarahan yang terjadi dimungkinkan munculnya kuman. Kuman-kuman ini bisa jadi akan menyebabkan infeksi kalau si perempuan melakukan hubungan seksual.
* Bahaya sudden death
Hal terburuk yang mungkin terjadi adalah sudden death atau kematian mendadak. Pada saat menstruasi banyak pembuluh darah yang membuka. Hubungan intim bisa berakibat terbawanya udara dari luar masuk melalui pembuluh darah yang terbuka sampai ke jantung. Ini berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.
* Perasaan tidak nyaman
Tak bisa dipungkiri hubungan seksual terkait erat dengan suasana hati. Saat menstruasi banyak perempuan yang merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan ini akan terbawa dan mengganggu suasana hatinya. Bila dipaksakan untuk berhubungan seksual, alih-alih merasakan kepuasan, yang didapat justru perasaan tidak nyaman itu tadi.
Olahraga berat