Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Lia Bersama Obama di Hawaii (1)

Kompas.com - 10/11/2008, 07:21 WIB

SELAMA tiga bulan tinggal bersama keluarga Barry di Hawaii, Amerika Serikat, akhir tahun 1970, merupakan saat-saat yang menyenangkan sekaligus dramatis bagi Ny Lia (51) alias Mbak Non, kakak angkat Obama.

Pada Jumat (7/11), Warta Kota menyempatkan diri menyambangi Lia di rumahnya yang asri di Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Dengan didampingi suaminya, Edi Soba (58), ia menceritakan saat-saat menyenangkan dan dramatis yang menjadi hari-hari hari terakhirnya bersama Barry.

Menurutnya, sekitar 3,5 tahun menjadi kakak angkat sekaligus sahabat Barry, saat yang paling mengharukan dalam hubungan mereka adalah ketika Lia diajak ikut ke Hawaii, AS, bersama keluarga Barry, tetapi dia bersedih karena harus kembali ke Indonesia tanpa didampingi adik angkatnya yang juga sekaligus menjadi sahabat masa kecilnya.

”Barry adalah sehabat sejati masa kecilku. Hanya dia temanku satu-satunya saat itu karena kami selalu bersama, baik mandi, makan, maupun tidur, Ketika akan berpisah, seperti ada sesuatu yang hilang dalam diri saya waktu itu,” katanya. Ia mengaku, selama tiga bulan di Hawaii, AS, dirinya tak pernah lepas dari bayang-bayang Barry. ”Kami berdua selalu bersama-sama. Barry selalu menggandeng tangan saya ke mana pun kami pergi. Ia mengajari saya banyak hal,” ujarnya.

Lia ingat betul bagaimana Barry mengajarinya naik eskalator di sebuah mal di Hawaii. ”Saya ketakutan sekali waktu itu. Bahkan, saya sempat jatuh ketika pertama kali naik eskalator. Untungnya Barry memegang tangan saya kuat-kuat. Dia menarik saya ketika saya jatuh. Saat itu sepertinya Barry adalah penyelamat saya,” ungkapnya.

Di Hawaii selama tiga bulan Lia mengunjungi banyak tempat, seperti Kebun Binatang, berbagai mal dan pertokoan, kolam renang, serta pantai. ”Di pantai Barry mengubur dirinya di dalam pasir dan saya disuruh menungguinya. Namun, saya kepanasan dan memohon kepada Barry supaya jangan mengubur diri lagi di dalam pasir. Untungnya ia menurut,” ungkapnya.

Saat malam atau waktunya tidur, nenek Barry pasti bercerita dan mendongeng bagi mereka berdua. ”Saya tak tahu apa yang diceritakan nenek Barry karena menggunakan bahasa Inggris. Namun, Barry senang, sampai akhirnya kami tertidur. Barry sayang betul sama neneknya itu,” ujarnya.

Karena dianggap sekandung, nenek Barry kerap memangku mereka berdua dan duduk di atas paha sang nenek. ”Saya duduk di paha satunya, Barry duduk di paha nenek yang lain. Yang paling saya ingat dari nenek Barry adalah kalau memeluk kami berdua sangat hangat dan mesra sekali. Seperti pelukan seorang malaikat atau peri. Pokoknya pelukannya menyejukkan hati kami,” katanya. (Budi Sam Law Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com