Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor di Ambon Tewaskan 4 Orang

Kompas.com - 11/09/2008, 03:00 WIB

Ambon, Kompas - Tanah longsor dan banjir bandang melanda Desa Amahusu dan Desa Latuhalat di Kota Ambon, Maluku, Rabu (10/9) pukul 07.00 WIT. Sebanyak 4 orang tewas, 5 orang luka-luka, dan 10 rumah rusak berat. Bencana ini terjadi saat hujan lebat mengguyur Ambon.

Hujan lebat mengguyur Ambon mulai sekitar pukul 04.30 WIT. Berdasarkan data Kantor Meteorologi Ambon, intensitas hujan mencapai 250 milimeter (mm) selama empat jam. Curah hujan ini sangat tinggi, di atas hujan pada awal Juli 140 mm, dan berlangsung selama 12 jam.

Kepala Kepolisian Resor Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Ajun Komisaris Besar Didik Agung Wijanarko mengungkapkan, tanah longsor terjadi di tiga lokasi, sedangkan banjir bandang di satu lokasi.

Longsor di Desa Eri, Kecamatan Nusaniwe, menewaskan Rita Latuhihin (30), Elly Elton (38), dan Masa Mahulette (69). Adapun longsor di Desa Amahusu menyebabkan jalan tertimbun tanah setinggi satu meter. Longsoran itu memutus arus lalu lintas Amahusu-Latuhalat.

Di Dusun Benteng, longsor menewaskan Andred Retmala (18). ”Korban sedang membersihkan selokan di dekat dapur, tiba-tiba tiang dapur patah dan ambruk. Korban tewas tertimpa bangunan,” ujar Didik.

Banjir bandang di Desa Amahusu menyebabkan 10 rumah rusak berat.

Agrie Wandala Putra, prakirawan Kantor Meteorologi Ambon, menjelaskan, curah hujan tinggi disebabkan bibit badai di Filipina yang bergerak ke arah tenggara. Kelokan massa udara menjadi sangat tajam dan menyebabkan aliran udara mampat di sekitar Pulau Ambon dan Pulau Buru. ”Cuaca buruk masih berpotensi terjadi di Ambon jika bibit badai menjadi badai. Saat ini bibit badai bergerak ke tenggara dengan kecepatan rendah,” ujarnya.

Cuaca buruk ini juga menyebabkan semua penerbangan menuju Ambon dialihkan ke Manado dan Makassar. Pesawat baru mendarat di Ambon sekitar pukul 15.00 WIT setelah cuaca cerah.

Banjir meluas

Di Kalimantan Timur, banjir akibat meluapnya Sungai Mahakam di Kabupaten Kutai Barat terus meluas. Banjir sudah menerjang lima kecamatan sehingga puluhan kampung tergenang. ”Banjir sudah menjangkau Kecamatan Melak,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kutai Barat Nopandel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com