WAISAI, KOMPAS - Pemerintah daerah di Papua Barat tertarik menerapkan dan mengembangkan peningkatan kapasitas pendidikan anak-anak kepulauan melalui kapal pendidikan, seperti Kapal Kalabia yang kini telah beroperasi di Raja Ampat.
Kabupaten kepulauan lain, seperti Teluk Wondama dan Kaimana, pun diminta aktif mengadopsi model belajar sambil berlayar. Ini untuk meningkatkan sumber daya anak-anak pantai.
Sekda Provinsi Papua Barat George Celcius Auparay, Sabtu (30/8), mengatakan, kapal pendidikan adalah sistem jemput bola yang cocok dikembangkan di daerah kepulauan. Kapal sepanjang 32 meter ini sandar ke dermaga-dermaga kampung guna mengajak anak-anak belajar dan praktik berbagai pengetahuan perikanan dan kelautan. ”Terobosan edukasi kepada anak-anak kepulauan ini saya imbau dapat diterapkan Raja Ampat dan kabupaten kepulauan lain, seperti Teluk Wondama dan Kaimana,” ujar Auparay saat meluncurkan Kapal Pendidikan Kalabia di Kampung Jefman, Kabupaten Raja Ampat, Sabtu kemarin.
Pemprov Papua Barat tertarik mengambil alih pengoperasian Kalabia di Raja Ampat dan menambah kapal-kapal serupa untuk dioperasikan di daerah kepulauan. Kalabia diberi oleh LSM Conservation International Indonesia dan The Nature Conservancy serta mulai beroperasi pada Maret 2008. (ich)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.