Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Sriwedari Dikembalikan Seperti Aslinya

Kompas.com - 06/08/2008, 16:44 WIB

SOLO, RABU--Taman Sriwedari Solo, Jateng, yang sekarang kondisinya sudah tidak tertata lagi, direncanakan akan dikembalikan seperti aslinya dan pembangunannya dilakukan secara bertahap.

"Tahap pertama akan dilakukan pembangunan pagar dan pintu gerbang dengan dana total Rp1,2 miliar," kata Kepala Dinas Tata Kota Surakarta Agus Witarso seusai mengadakan pertemuan dengan para pedagang Taman Sriwedari di Solo, Rabu.

Dana sebesar Rp1,2 miliar yang disediakan untuk pembangunan pagar dan pintu gerbang taman tersebut dari APBD tahun 2008 Pemerintah Kota Surakarta, dan akan dikerjakan awal September 2008.

Menyinggung mengenai para pedagang yang ada dalam taman Sriwedari, Agus mengatakan kedatangan mereka kesini ini juga untuk membicarakan itu dan secara prinsip semua tidak ada masalah. "Para pedagang di Taman Sriwedari tidak mempermasalahkan pembangunan tersebut, asalkan nasib mereka juga dipikirkan agar bisa mencari nafkah di taman tersebut," katanya.

"Untuk menghidupkan kembali Taman Sriwedari memang perlu ditata kembali dan dikembalikan seperti aslinya, sebagai taman dan pusat budaya," katanya.

Kepala Dinas Pariwsata Seni dan Budaya Kota Surakarta Drs Handartono, mengatakan untuk kontrak rumah makan Boga yang berada di Segaran Taman Sriwedari dengan Pemerintah Kota Surakarta itu sudah habis sejak tahun 2006, dan sekarang tinggal perpanjangan saja. "Untuk pengelola, rumah makan Boga sendiri juga sudah siap apabila sewaktu-waktu bangunan tersebut dirobohkan,"katanya.

Sudarmono, budayawan asal Solo, mengatakan, sangat tepat kalau Taman Sriwedari itu dikembalikan seperti aslinya yaitu sebagai pusat pustaka, pujangga. Ia mengatakan, gagasan Walikota untuk mengembalikan Taman Sriwedari seperti aslinya itu sangat bagus, meskipun mengorbankan bangunan-bangunan yang telah ada.

"Ya kalau mau mengembalikan Taman Sriwedari seperti semula mestinya bangunan - bangunan seperti rumah makan Boga, Kantor Dinas Pariwisata, Kantor Bank Pasar, Gedung Graha Wisata Niaga itu harus dirobohkan semua," katanya. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com