Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Siap Terima 400 Perawat Asal Indonesia

Kompas.com - 17/06/2008, 20:39 WIB

MAKASSAR, SELASA - Guna meningkatkan harkat hubungan bilateral antara RI dan Jepang, pemerintah Jepang siap menerima 400 tenaga perawat kesehatan dan 600 pengasuh orang tua jompo asal Indonesia. Setelah lepas kontrak 2-3 tahun, mereka dipersilakan terus bekerja di Jepang tanpa batas waktu. 

Demikian dikemukakan Konsuler Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia Masaru Sato, seusai berbicara dalam seminar tentang Prospek Hubungan RI-Jepang di Kampus Uni versitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/6). 

"Sebetulnya, kami membidik Filipina. Namun, mengingat makin baiknya hubungan RI-Jepang dan kian akrabnya masyarakat antar kedua negara, maka kami prioriotaskan Indonesia, " ujar Sato yang pada Kamis (18/6) dijadwalkan tampil pada acara serupa di Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, terkait 50 tahun hubungan persahabatan RI-Jepang 

Wakil Konsul Jenderal Jepang di Makassar Shoko Matsuoka menambahkan, dipilihnya tenaga perawat dan pengasuh orang tua jompo asal Indonesia untuk dipekerjakan di Jepang tentu tak lepas dari misi mengangkat citra Indonesia di kancah internasional bahwa negeri ini tak hanya sekadar bisa mengirim tenaga pembantu rumah tangga ke luar negeri . 

Bagaimana pun, tenaga perawat tentu memiliki bekal keterampilan teknis yang diraih melalui pendidikan akademik disertai ketelatenan dan rasa kemanusiaan. "Ketelatenan dan rasa kemanusiaan itu pula melekat pada tenaga pengasuh orang tua jompo, " kata Shoko. 

Program tersebut dijadwalkan efektif 2008 ini dan berlanjut 2009. Menurut Sato, pesertanya akan diseleksi secara nasional melaui instansi terkait di daerah masing-masing. Untuk tenaga perawat dipersyaratkan lulusan perguruan tinggi dan berpengalaman kerja 2 tahun. Ada pun pengasuh orang tua jompo persyaratan akademik dan pengalaman kerja tak dipersyaratkan. "Harus fasih berbahasa Jepang dan lulus pelatihan selama beberapa bulan sebelum berangkat ke Jepang," papar Sato. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com