Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstrasi Berkepanjangan Berdampak pada Ekonomi Thailand

Kompas.com - 02/06/2008, 16:02 WIB

BANGKOK, SENIN - Demonstrasi antipemerintah dan rumor kudeta militer telah berdampak negatif terhadap ekonomi Thailand dan kepercayaan investor. Menteri Keuangan Thailand Suraphong Suebwonglee menjelaskan, kondisi ini telah mengakibatkan nilai saham Thailand anjlok dalam lima hari belakangan ini.

Aksi demonstransi turun ke jalan untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Thailand Samak Sundaravej dan pemerintah koalisinya telah memasuki hari ke-8. Sabtu (31/5) pekan lalu, Samak mengancam akan mengerahkan polisi dan tentara untuk membubarkan aksi demonstrasi. Namun, Samak mencabut ancamannya tersebut Minggu (1/6) kemarin.

Demonstran yang dipimpin Aliansi Rakyat untuk Demokrasi  menuduh Samak menjadi boneka dari mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang telah disingkirkan. Samak juga dituduh mencoba mengubah undang-undang untuk kepentingan politiknya.

Suraphong Suebwonglee mengakui aksi demonstrasi sepekan terakhir telah berdampak negatif ke ekonomi dan kepercayaan investor. "Saya telah menjelaskan kalangan investor bahwa demonstrasi tersebut tidak akan berbuntut ke aksi kekerasan atau kudeta militer," jelas menteri keuangan Thailand itu kepada beberapa wartawan di Bangkok. Suraphong Suebwonglee menjelaskan telah mendapatkan jaminan dari panglima militer Thailand mengenai tidak akan adanya kudeta.

Militer Thailand telah menggulingkan Thaksin pada tahun 2006 menyusul berlangsungnya gelombang protes selama beberapa bulan oleh Aliansi Rakyat untuk Demokrasi dan kelompok lainnya yang menuduh Thaksin terlibat korupsi dan meruntuhkan demokrasi di Thailand. Setelah beberapa bulan berada di pengasingan, Thaksin bertolak kembali ke Bangkok awal tahun 2008 ini untuk menghadapi gugatan tuduhan korupsi yang diarahkan kepada dirinya dan keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com