Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2008, 01:03 WIB

Mencerdaskan Anak Usia Dini

 

 

Judul: Cerdas Melalui Bermain: Cara Mengasah Multiple Intelligences pada Anak Sejak Usia Dini
Penulis: Tadkiroatun Musfiroh
Cetakan: I, 2008
Penerbit: Grasindo, Jakarta
Tebal: xix + 300 halaman

Selain memberikan kesenangan, bermain mampu mengembangkan daya imajinasi anak. Bermain merupakan salah satu pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran bagi anak usia dini. Aktivitas bermain perlu dilakukan karena anak membutuhkan pengalaman langsung dalam interaksi sosial yang menjadi modal dasar bersosialisasi. Dalam bermain, mereka akan melibatkan seluruh pikiran, tubuh, dan spirit mereka. Proses ini merangsang perkembangan berbagai bagian otak sehingga mampu menstimulasi kecerdasan.

Buku ini menjabarkan sembilan kecerdasan dalam teori multiple intelligences yang dapat distimulasi melalui permainan, yaitu kecerdasan verbal-linguistik (cerdas kata-kata), logika-matematika (cerdas angka), visual-spatial (cerdas gambar), gerak-kinestetik (cerdas tubuh), musical (cerdas musik), intrapersonal (cerdas diri), interpersonal (cerdas antarorang), naturalis (cerdas alam), dan eksistensialis (cerdas hakikat). Perkembangan tingkat kecerdasan seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor mencakup faktor biologis, sejarah hidup pribadi, serta latar belakang kultural dan historis.

Dijelaskan tingkat perkembangan multiple intelligences anak usia 4-5 tahun berbeda dengan anak usia 5-6 tahun. Pada anak usia 4-5 tahun, pola pikir mereka masih egosentris dan belum dimensional. Mereka juga belum mampu mengambil perspektif orang lain. Sedangkan anak usia 5-6 tahun, selain lebih memahami sudut pandang orang lain, mereka juga mampu memfokuskan diri pada berbagai aspek permasalahan sekaligus serta mengubah pikiran. Buku ini dilengkapi dengan berbagai jenis permainan untuk menstimulasi multiple intelligences dari kedua kelompok usia di atas berikut tabel indikator pencapaian stimulasi kecerdasan. (TSD/Litbang Kompas)

Komunikasi Politik di Balik Iklan

 

 

Judul: Iklan dan Politik: Menjaring Suara dalam Pemilihan Umum
Penulis: Budi Setiyono
Penerbit: AdGOAL.Com
Cetakan: I, 2008
Tebal: xvii + 391 halaman

Paparan dalam buku ini mengingatkan kita pada hiruk-pikuknya Pemilu 2004 lalu, terutama ketika masa kampanye berlangsung. Sebagai ajang "pesta demokrasi" yang dilaksanakan secara langsung untuk pertama kali, partai politik ataupun kandidat presiden berusaha mendapatkan dukungan sebanyak-banyaknya. Kuncinya, rakyat sebagai pemegang kedaulatan harus didekati dengan strategi komunikasi yang tepat. Periklanan politik sebagai subbagian dari strategi pemasaran politik menjadi fenomena baru yang mempunyai andil menyukseskan pemilu.

Promosi dalam bentuk iklan bukan hal yang mudah dilakukan, apalagi bagi partai baru. Menjadi tantangan bagi perusahaan periklanan untuk menyiapkan dan membuat program kampanye yang tepat sasaran. Jika berhasil, iklan politik bisa meraih sejumlah target, seperti menjelaskan visi dan misi, meyakinkan pemilih yang masih bingung, meraih dukungan, serta meningkatkan popularitas calon. Apalagi jika ditunjang dengan aktivitas yang bersifat lokal, berdampak cepat, dan langsung menyentuh audiens.

Pemilu 2004 membuktikan bahwa periklanan menjadi bagian bagi komunikasi politik yang berhasil menjalankan beragam fungsi. Terjadinya perubahan bentuk kampanye dari yang sebelumnya konvensional dengan turun ke jalan dan pengerahan massa menjadi kampanye yang mengedepankan peran media massa, merupakan nilai tambah bagi dinamika politik bernegara. Kekurangan dan kendala yang terjadi setidaknya menjadi bahan pembelajaran bagi perhelatan lima tahunan ini. (DEW/Litbang Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com