Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMA Gugurkan Kandungan Dibantu Pacar

Kompas.com - 10/04/2008, 03:43 WIB

JAKARTA, KAMIS - Sepasang kekasih, Suryadi alias Dado dan Fitriani Arrazi alias Anny (17), tega membunuh darah dagingnya sendiri. Mereka menggugurkan janin berusia 22,5 minggu dengan bantuan seorang dukun urut, Kokom.

Setelah diurut dua kali, janin di perut Fitriani, pelajar kelas dua sebuah SMK di Jalan Gedong Panjang, Tamansari, Jakarta Barat, ini pun keluar. Fitriani 'melahirkan' sendirian di kamar rumahnya di Jalan Tanah Merah Atas, Kelurahan Rawabadak, Koja, Jakarta Utara. Janin yang sudah meninggal itu kemudian dikubur pada Minggu (6/4).  

Polisi kemudian memburu para pelaku aborsi itu. Senin (7/4) pukul 20.00, Suryadi dan Fitriani dibekuk di rumah Suryadi di Jalan Mangga Besar 13A RT 10/01 Kelurahan Manggadua Selatan, Sawahbesar Jakarta Pusat.

Setelah itu, polisi mencokok Kokom (56) di rumahnya di Jalan Mangga Besar 13 Dalam, Manggadua Selatan, Jakpus. "Mereka sekarang kami jadikan tersangka," ujar Kapolsektro Sawahbesar Kompol Umar S Fana, Rabu (9/4)

Pengungkapan kasus ini terkait dengan penemuan janin pada Minggu (6/4) pukul 07.00 di Jalan Mangga Besar 13A RT 09/01 Kelurahan Manggadua Selatan (Warta Kota, 7/4).

Jasad janin yang masih berari-ari dan dibalut kain kafan itu dikubur sedalam 21 cm. "Kami  membongkar kasus ini setelah salah seorang warga bernama Rasmin melihat ada tiga lelaki yang mengubur janin. Rasmin mengenal wajah salah seorang pengubur janin itu adalah Suryadi," ujar Umar.

Kepada polisi, Fitriani mengaku menggugurkan kandungan ke Kokom atas persetujuan Suryadi. Kokom pun mengakui perbuatannya itu.

Ketiganya dijerat dengan pasal-pasal kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) yang berhubungan dengan aborsi, yaitu pasal 346, 348, dan 349. Ancamannya penjara empat hingga tujuh tahun.

Dua teman Suryadi yang membantu mengubur janin itu, yaitu Mujiharto dan Eko Agus Wibowo, juga tengah diperiksa polisi. Mereka, kata Umar, diminta oleh Suryadi untuk membeli kain kafan dan kembang tujuh rupa.

Kepada wartawan Fitriani mengaku bahwa dirinyalah yang meminta Suryadi agar mencari tempat untuk menggugurkan kandungannya. "Saya malu dengan teman-teman di sekolah. Masak masih sekolah saya sudah hamil. Makanya saya minta kepada pacar saya (Suryadi) untuk mencari orang yang bisa menggugurkan kandungan ini," ujarnya.

"Saya diurut sama Kokom dua kali, Rabu (2/4) dan Sabtu (5/4) pukul 11.00. Lama pengurutan 5-10 menit. Biaya dua kali urut Rp 400.000," imbuh Fitriani. Pada pengurutan pertama tidak terjadi apa-apa. Pada pengurutan kedua barulah ada hasilnya. Sekitar 12 jam kemudian janin yang dikandung Fitriani keluar dalam keadaan meninggal. Biaya Rp 400.000 itu ditanggung Fitriani dan Suryadi. (Warta Kota/get)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com