JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berbuka puasa bersama para pegiat media sosial. Buka puasa itu digelar di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/6/2017).
Usai berbuka puasa, Jokowi berbincang dengan sekitar 45 pegiat media sosial yang hadir.
Boby Tarigan, salah seorang vlogger yang turut diundang Jokowi menyarankan soal bagaimana pemerintah seharusnya memanfaatkan media sosial untuk membangun tren positif.
"Karena tidak pernah itu ada satu hal yang digulirkan pemerintah kepada seluruh pegiat media sosial misalnya, 'guys kita punya ini nih yang mau diisukan'. Tidak ada," ujar Boby kepada Kompas.com, usai acara.
(Baca: Sindiran dan Pesan Toleransi Kaesang di Vlog #BapakMintaProyek)
Padahal, Boby menilai, konten media sosial kini sudah sangat memengaruhi kehidupan masyarakat.
"Anak muda di Indonesia itu harus dibangun dengan tren. Oleh sebab itu, pemerintah harusnya ada kesepakatanlah. Supaya kami (pegiat media sosial) juga tahu arahnya ke mana," lanjut dia.
Pemerintah sebenarnya memiliki Badan Ekonomi Kreatif yang bisa berfungsi menggagas tren positif untuk masyarakat Indonesia.
Namun, Boby menilai, badan itu belum menjalankan fungsinya secara maksimal.
Boby meyakini jika pemerintah memanfaatkan dunia media sosial secara tepat, bukan hanya kualitas sumber daya manusia yang meningkat, namun juga perekonomiannya.
(Baca: Jokowi Bingung Pakai Alat "Nge-Vlog" Canggih)
"Kalau pemerintah ada kesepakatan. 'what is trend?' Itu industrinya juga akan menjadi lebih jelas. Indonesia itu bisa kayak Korea jika ada komitmen pemerintah untuk membangun trend dari media sosial," ujar Boby.
Acara buka puasa bersama itu sendiri digelar meriah. Seperti biasam tidak hanya makan-makan saja, Presiden Jokowi juga menggelar kuis kecil-kecilan berhadiah sepeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.