Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tak Hadir, Pansus RUU Pemilu Batal Putuskan 5 Isu Krusial

Kompas.com - 13/06/2017, 17:28 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) kembali batal memutuskan lima isu krusial. Sedianya,

Seharusnya, lima isu tersebut diputuskan pada hari ini, Selasa (13/6/2017).

Namun, pengambilan keputusan kembali ditunda karena perwakilan pemerintah tak hadir.

"Rapat kami skors sampai dengan besok pukul 10.00 WIB," kata Ketua Pansus RUU Pemilu Lukman Edy, saat menutup rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Lukman berharap, jadwal rapat kerja pada Rabu (14/6/2017) besok, tak lagi mundur dan DPR bersama pemerintah bisa segera mengambil keputusan terkait isu-isu yang masih belum diputuskan Pansus.

Sementara itu, Wakil Ketua Pansus RUU Pemilu Ahmad Riza Patria menyayangkan tidak hadirnya perwakilan pemerintah. 

Baca: Meski Pembahasan Alot, Ketua DPR Harap RUU Pemilu Segera Selesai

Padahal, Selasa siang anggota-anggota Pansus lintas fraksi sudah berkumpul. 

"Kalau minta mundur enggak apa-apa, sampaikan alasannya. Kami hormati dan kami ikut usulan pemerintah (diundur) hari Rabu," kata Riza.

Dihubungi terpisah, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, pemerintah mempersilakan fraksi-fraksi untuk melakukan lobi terlebih dahulu untuk lima isu krusial.

Pemerintah, kata dia, menghormati sikap dan keputusan fraksi.

"Pemerintah sudah menyampaikan ke Ketua Pansus tidak hadir hari ini dan minta ditunda Rabu besok agar hari ini menuntaskan lobi antar fraksi-fraksi terkait isu krusial," ujar Tjahjo.

"Saya juga keliling menemui pimpinan fraksi-fraksi di pansus dan juga sekjen partai untuk lobi, sampai semalam juga," kata Politisi PDI Perjuangan itu.

Kompas TV Menilai Manfaat Penambahan Kursi Anggota DPR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com