TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pemerintah terus menyempurnakan program reforma agraria. Presiden Joko Widodo ingin program itu tepat sasaran sekaligus efektif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Di sela blusukan di Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat (9/6/2017) Jokowi mengatakan, Menteri Koordinator Perekonomian masih terus menggodok program itu.
"Sebetulnya umumnya sudah. Hanya memang yang kecil-kecil belum," ujar Jokowi.
"Karena apapun, skema program itu harus sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jangan sampai itu hanya kayak bagi-bagi lahan saja ya, bukan begitu," lanjut dia.
(Baca: Mempercepat Reforma Agraria)
Jokowi ingin program reforma agraria yang berbentuk pengelolaan lahan oleh rakyat itu membuat rakyat produktif. Bukan malah ditelantarkan, apalagi lahan itu dijual kembali.
Oleh sebab itu, salah satu faktor yang membuat program tersebut sangat hati-hati dikeluarkan adalah mencari kelompok masyarakat yang potensial dan berdaya agar mampu mengelola tanah tersebut.
(Baca: Pemerintah Siapkan 4,1 Juta Hektare untuk Reforma Agraria)
"Ini yang kita akan mencari kelompok masyarakat, mencari koperasi, mencari pondok pesantren mana yang memiliki visi seperti ini kan juga tidak gampang. Karena memang ada kriteria yang sudah disusun oleh Kemenko Ekonomi sehingga itu yang harus dipenuhi dulu," ujar Jokowi.
Perkiraan Jokowi, sebelum Agustus 2017, pemerintah sudah merilis program tersebut.