Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver Amien Rais dan Maju Mundurnya Sikap PAN soal Hak Angket

Kompas.com - 08/06/2017, 10:35 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi salah satu partai yang tegas menolak hak angket KPK sejak awal. Itu ditandai dengan pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang enggan mengirim perwakilan dalam panitia khusus (pansus) angket KPK.

Namun sikap partai yang didirikan mantan Ketua MPR, Amien Rais ini berubah mendekati pembentukan struktur pansus.

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsudin Haris menilai disebutnya nama Amien Rais dalam sidang korupsi pengadaan alat kesehatan menjadi alasan bagi PAN untuk mengirim wakil ke pansus.

"Ya pasti terkait kasus Pak Amien itu. padahal mestinya konsisten ya. Ini kan terkesan anggota partai sendiri berbeda sikap. Sangat disayangkan," ujar Haris saat dihubungi, Rabu (7/6/2017)

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Hanafi Rais, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Bahkan, Amien secara terang-terangan mendatangi Gedung DPR saat rapat pembentukan struktur pansus berlangsung.

Ia datang menemui Wakil Ketua Umum PAN Taufik Kurniawan dan sejumlah anggota fraksi PAN lainnya.

(Baca: Kata Amien Rais, PAN Gabung Pansus Angket KPK Bukan untuk Bela Dirinya)

Kepada wartawan, Amien menyatakan kedatangannya ke DPR membahas pansus angket KPK.

"Saya tidak mau berbohong, ini bulan Ramadhan, jadi saya ke sini memberikan penguatan panitia khusus angket KPK," ujar Amien di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2017).

PAN pada akhirnya mengirim dua nama. Tak tanggung-tanggung, salah satu nama yang dikirim yakni Hanafi Rais, putra Amien Rais.

Amien tengah disorot lantaran namanya disebut oleh jaksa KPK dalam sidang kasus korupsi pengadaan alat kesehatan dengan tersangka mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.

Mantan Ketua Umum PAN itu disebut menerima aliran dana korupsi pengadaan alat kesehatan sebesar Rp 600 juta.

(Baca: Amien Rais Sebut DPR Perlu Ambil Langkah Konstitusional jika KPK Salah)

Namun, ia membantah bila dua wakil PAN yang ada di pansus dikirim untuk membelanya. Amien menegaskan PAN mengirim wakil ke pansus untuk turu serta memberi masukan kepada KPK.

"Enggak sama sekali. Ini hal kecil saja. Saya enggak takut kok diusut," ujar Amien di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Meski Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sempat menyatakan tak mau mengirim perwakilan ke pansus karena khawatir mengganggu KPK yang tengah menangani kasus-kasus besar, Amien mengatakan sikap PAN tetap konsisten meski akhirnya mengirim wakil.

"Sejak dulu (PAN) sudah kritis. Bukan karena Pak Amien," ujar Amien Rais di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Halaman:


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Nasional
Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Nasional
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com