Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimisme Mewariskan Pancasila...

Kompas.com - 08/06/2017, 08:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado dan Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian masyarakat Indonesia saat ini dinilai telah kehilangan jati dirinya. Pancasila sebagai dasar negara tidak lagi dihayati dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.

Akibatnya, tindakan-tindakan yang mengarah pada perpecahan semisal fitnah, ujaran kebencian, hingga kabar bohong sangat mudah muncul dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya di media sosial.

Bahkan, muncul juga sentimen suku, ras, agama dan antargolongan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila.

Presiden Joko Widodo yang juga aktif menggunakan media sosial turut merasakan fenomena ini. Ia kerap geleng-geleng kepala setiap melihat isi komentar dan perdebatan di media sosial.

Saat berpidato di berbagai kesempatan, kepala negara meminta masyarakat untuk berhenti saling menghujat dan saling menjelekkan. Tidak puas hanya sekedar memberi imbauan, Presiden Jokowi membentuk Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) melalui Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017.

(Baca: Bagaimana UKP-PIP Sosialisasikan Pancasila dengan Cara Kekinian?)

Unit yang berada langsung dibawah Presiden ini akan bertugas untuk membantu menghidupkan kembali nilai-nilai pancasila dalam bermasyarakat.

Jokowi memastikan produk dari UKP PIP ini tidak sama dengan program penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) seperti era Orde Baru.

Sifat program ini bukan indoktrinasi, melainkan sosialisasi yang lebih disesuaikan dengan perkembangan zaman serta kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

"Kami sih ingin penyampaiannya yang kekinian, tak lagi indoktrinasi," ujar Jokowi dalam wawancara khusus dengan tim Kompas.com di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (5/6/2017).

Bentuknya beragam, misalnya berupa video di Facebook atau video blog di Youtube hingga berbentuk komik. Tujuannya, supaya penghayatan nilai-nilai luhur Pancasila bisa diterima oleh seluruh elemen, khususnya kalangan muda.

"Sehingga anak-anak muda ini bisa terangkul dengan baik dengan adanya program-program ini," ujar Jokowi.

Formasi senior

Meski tugas unit tersebut menarget anak-anak muda, Jokowi masih mempercayakan posisi Dewan Pengarah UKP PIP dipimpin oleh tokoh-tokoh senior alias generasi tua. Sebut saja, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (70 tahun) dan Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno (81 tahun).

Selain itu, ada mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif (82 tahun), Ketua Umum PBNU Sa'id Aqil (63 tahun), Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin (74 tahun), dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (60 tahun).

(Baca: Ada Megawati dan Ma'ruf Amin, Ini 9 Pengarah UKP Pancasila)

Ada pula tokoh mewakil agama Kristen Protestan Andreas Annangguru Yewangoe (72 tahun), tokoh mewakili agama Hindu Wisnu Bawa Tenaya (59 tahun) dan tokoh mewakil agama Budha Sudhamek (61 tahun).

Jika dirata-ratakan, usia Dewan Pengadah mencapai 69 tahun. Sementara, Yudi Latif yang dipercaya sebagai Kepala UKP-PIP berusia 52 tahun.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com