Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Inisiatif "Belt and Road" bagi Hubungan Indonesia-China

Kompas.com - 14/05/2017, 07:29 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi untuk membahas esensi inisiatif Belt and Road bagi kedua negara.

"Jadi Tiongkok (China) menyampaikan mengenai tujuan dari Belt and Road Forum ini yang intinya adalah untuk menjalin kerja sama yang terkait dengan connectivity," kata Retno di Hotel Conrad, Beijing, Sabtu (13/5/2017) malam.

Retno melanjutkan,  dari terbangunnya fasilitas perhubungan maka berkembang kerja sama lain seperti perdagangan, investasi dan hubungan antarmasyarakat.

Kepada Wang Yi dalam pertemuan Sabtu siang itu, Retno menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas Presiden Joko Widodo.

Retno juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia telah memiliki rencana membangun sektor maritim.

Konektivitas yang hendak dibangun Indonesia nantinya akan sejalan dengan ASEAN Connectivity 2025.

"Jadi kita sebenarnya, rencana kita, sudah tergabung dengan rencana regional dan bagaimana rencana regional ini nantinya bisa bekerja sama dengan rencana yang ada di Belt and Road initiative," ujar Retno.

Dia menegaskan, Indonesia menekankan kerja sama itu harus saling menguntungkan dan memberikan kontribusi kepada stabilitas keamanan dan kesejahteraan dunia.

Hal kedua yang dibahas Retno dan Wang adalah soal pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping yang akan menyaksikan penandatanganan kesepakatan tiga dokumen Plan of Action 2017-2022, kerja sama ekonomi teknis berupa hibah Rp 150 miliar untuk studi tapak pembangunan proyek infrastruktur dan penandatanganan kesepakatan pembiayaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Menteri Luar Negeri Wang Yi dan kita juga membahas situasi Semenanjung Korea. Harapan kita adalah bahwa Tiongkok akan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi upaya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea," kata Retno.

(Baca juga: Hadiri OBOR di China, Jokowi Intip Peluang Jalur Sutera Modern)

Retno dan Wang Yi juga membahas kemajuan pembahasan Draf Kerangka Kerja Code of Conduct Laut China Selatan.

"Saya sampaikan sesuai dengan komitmen kita tahun lalu, maka draf Framework Code of Conduct ini dapat kita selesaikan paling tidak pada bulan Agustus 2017," ujar Retno.

Para pemimpin ASEAN sendiri sudah jelas memberikan mandat yang kuat, baik kepada para menteri dan pejabat tinggi untuk menyelesaikan "Framework COC" itu, tutur Retno.

(Bayu Prasetyo/ant)

Kompas TV Presiden Jokowi Hadiri KTT Jalur Sutra di Tiongkok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com