Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Belum Berencana Bentuk Tim Independen Kasus Novel Baswedan

Kompas.com - 05/05/2017, 15:10 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo belum berencana membentuk tim independen guna menyelidiki penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.

"Belum ada," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo saat dihubungi, Jumat (5/5/2017).

Sebelumnya, desakan agar Presiden Jokowi membentuk tim independen disuarakan oleh mantan pimpinan KPK hingga pegiat antikorupsi.

Penyerangan terhadap Novel sudah terjadi pada 11 April atau hampir sebulan yang lalu. Namun, hingga kini pengusutan yang dilakukan oleh kepolisian belum menemukan titik terang.

Terkait hal itu, Johan menegaskan bahwa sejak awal Presiden Jokowi sudah menginstruksikan kepada Kapolri untuk mengusut tuntas kasus ini.

"Dulu begitu ada peristiwa itu langsung perintah Kapolri, Kapolri bentuk tim khusus. Apa yang menjadi wilayah presiden sudah dijalankan," ucap Johan.

"Mencari orang (pelaku penyerangan) itu kan kita enggak tahu, sejauh mana Polri memiliki bukti yang kuat," kata dia.

(Baca juga: Busyro: Dalam Kasus Novel Baswedan, Presiden Tak Hargai Pegawai KPK)

Johan juga mengungkapkan, dalam pertemuan Jokowi dan pimpinan KPK Jumat pagi tadi, tidak ada pembahasan soal penyelidikan kasus Novel yang berjalan lambat.

Pimpinan KPK hanya membahas soal biaya pengobatan Novel. Presiden sepakat biaya pengobatan Novel di Singapura, berikut biaya keluarga yang menjaganya di sana, akan ditanggung oleh negara lewat pos anggaran di Istana Kepresidenan.

"Kan keluarganya juga butuh biaya untuk menginap. Dari KPK juga ada yang jaga di sana," ucap Johan.

(Baca juga: Jokowi Setuju Biaya Pengobatan Novel Baswedan Ditanggung Negara)

Penyiraman air keras dilakukan oleh orang tidak dikenal seusai Novel melaksanakan shalat Subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta.

Penyiraman itu diduga dilakukan oleh dua orang yang berboncengan dengan sepeda motor. Novel Baswedan merupakan Kepala Satuan Tugas yang menangani beberapa perkara besar yang sedang ditangani KPK. Salah satunya adalah kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.

(Baca juga: Pimpinan KPK Berterima Kasih ke Jokowi atas Biaya Pengobatan Novel)

Kompas TV Polisi Temukan Titik Terang Kasus Teror Novel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com