JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan J.A. Barata menegaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencari penyebab kecelakaan yang terjadi di Jalur Wisata Puncak, tepatnya di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Minggu (30/4/2017) siang.
Barata mengatakan, pasca-kecelakaan, Direktur Angkutan dan Multimoda Direktorat Jendereal Perhubungan Darat telah diminta ke lokasi untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam melakukan penyilidikan dan penyidikan.
"Direktur Angkutan dan Multimoda, Ditjen Hubdat telah diminta untuk ke lokasi untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam melakukan penyidikan dan penyelidikan untuk mencari penyebab kecelakaan tersebut," ujar Barata melalui keterangan tertulisnya, Minggu (30/4/2017).
Insiden kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Kecelakaan ini melibatkan beberapa kendaraan seperti Bus Pariwisata Kitrans bernomor polisi B 7058 BGA menabrak Avanza Silver bernomor polisi B 1608 BKV, Avanza dan pikap dan beberapa kendaraan roda dua.
(Baca: Ini 11 Identitas Korban Tewas Kecelakaan di Puncak Ciloto)
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, jumlah korban tewas dipastikan berjumlah 11 orang.
Sebelumnya, kecelakaan serupa terjadi di jalur Puncak, Bogor, tepatnya di tanjakan Selangor, Sabtu lalu. Empat orang meninggal ketika bus wisata yang remnya blong menghantam kendaraan.
"Tentu Kemenhub sangat menyesalkan terjadinya peristiwa kecelakaan yang berulang. Kami juga menyampaikan rasa keprihatinan yang sangat mendalam," tutur Barata.
"Kemenhub juga telah meminta agar para korban dibantu dan ditangani dengan baik," ucapnya.
(Baca: Kronologi Kecelakaan di Jalur Puncak Cipanas yang Menewaskan 8 Orang)
Secara terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menuturkan bahwa pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan.
Selain itu, kata Setyo, polisi juga siap bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk mengantisipasi kejadian kecelakaan serupa kembali terjadi.
"Pasti (berkoordinasi). Kerjasama dengan seluruh stakeholder juga akan kami lakukan," ujar Setyo.