JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi II Zainudin Amali menilai tugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan semakin berat dalam pelaksanaan pilkada 2018.
Sebab, selain menggelar pilkada, KPU juga sudah harus mempersiapkan pemilu 2019 yang berlangsung serentak.
Ditambah pula, ada tiga provinsi dengan jumlah penduduk sangat besar yang akan melangsungkan pilkada yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dann Jawa Timur. Hal tersebut semakin memperberat tugas KPU.
"Apalagi bila nantinya diharuskan memverifikasi semua parpol (partai politik) untuk pemilu 2019, itu kan berbarengan dengan persiapan pilkada 2018. KPU harus jauh lebih siap," ujar Amali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/4/2017).
Terlebih, politisi Partai Golkar itu menambahkan, bisa saja dinamika seperti Pilkada DKI Jakarta berpindah, misalnya ke Pilkada Jawa Barat.
(Baca: Bawaslu Perkuat SDM Hadapi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019)
Jika hal itu terjadi, Amali memprediksi tugas KPU akan semakin berat karena harus pula menenangkan para pendukung pasangan calon.
"Pelaksanaan pilkada 2017 ini lebih baik ketimbang pilkada 2015. Karena itu KPU harus mempersiapkan segala sesuatunya terkait teknis penyelenggaraan pilkada 2018 yang berbarengan denga persiapan pemilu 2019," ucap Amali.
"Apalagi jumlah daerahnya yang ikut pilkada 2018 lebih banyak dari pilkada 2017, ada 171 daerah totalnya," kata dia.