Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisioner Baru KPU Berharap Komunikasi dengan DPR Makin Baik

Kompas.com - 06/04/2017, 16:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2017-2022, Pramono Ubaid Tanthowi, berharap komunikasi dengan DPR, khususnya Komisi II, semakin baik di masa depan.

Hal itu disampaikan Pramono menanggapi hubungan KPU periode 2012-2017 dengan Komisi II DPR yang dinilai kurang harmonis.

Itu terjadi saat penyusunan Peraturan KPU (PKPU) Pencalonan pada Pilkada 2017. Usai menyusun PKPU tersebut, KPU mengajukan uji materi atas pasal 9 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.

Hal tersebut semakin merenggangkan hubungan KPU dengan DPR.

"Yang penting kan sebenarnya komunikasi. Bagaimana kami punya ide kami komunikasikan sebaik-baiknya dengan DPR. Kuncinya itu," kata Pramono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/4/2017).

(Baca juga: Jokowi Hormati Putusan DPR soal Komisioner Baru KPU dan Bawaslu)

Pramono mengatakan, komunikasi dengan DPR harus dibangun sebaik mungkin sehingga masukan KPU bisa diterima dan ditindaklanjuti oleh DPR.

Apalagi, kata Pramono, DPR merupakan lembaga politik yang di dalamnya banyak terdapat kepentingan yang harus disatukan.

Salah satu cara menyatukan perbedaan kepentingan di DPR ialah menggunakan proses lobi. Menurut dia, ke depan, KPU harus bisa melobi DPR jika punya masukan yang baik dalam pelaksanaan pemilu di lapangan dan ingin ditindaklnjuti oleh DPR.

"Asal kami lakukan pendekatan dengan baik, sepanjang tidak melanggar asas kemandirian penyelengara pemilu tentu sangat dibutuhkan (lobi) untuk mencairkan kesalahpahaman mencairkan miskomunikasi antara KPU dan DPR seperti selama ini terjadi," kata Pramono.

"Kalau sekarang kan sudah menyerah duluan sebelum dilobikan," ucap dia.

Kompas TV 14 Calon Komisioner KPU Ikut Seleksi di DPR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com