Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Kinerja Menteri, Susi Pudjiastuti Terbaik dan Anies Mengejutkan

Kompas.com - 22/03/2017, 16:02 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dianggap sebagai menteri dengan kinerja paling baik dibandingkan menteri lainnya dalam Kabinet Kerja.

Penilaian itu berdasarkan hasil survei Indo Barometer yang menyatakan 26,3 responden memilih Susi Pudjiastuti sebagai menteri dengan kinerja terbaik.

"Bu Susi ada saja caranya untuk masuk media. Terakhir dia naik mobil pick up," ujar Direktur Ekesekutif Indo Barometer Muhammad Qodari dalam diskusi "Evaluasi Publik 2,5 Tahun Pemerintah Jokowi-JK" di Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Meski tampak nyentrik, kata Qodari, namun Susi Pudjiastuti dianggap paling cakap untuk memimpin bidang tersebut.

Di urutan ke dua, terdapat nama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dengan angka 12,3 persen.

Secara mengejutkan, nama Anies Baswedan masih dipilih masyarakat sebagai salah satu menteri dengan kinerja terbaik pada urutan ketiga.

Padahal, Anies Baswedan telah dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan digantikan dengan Muhadjir Effendy.

"Menarik, masih muncul nama Anies. Sepertinya banyak yang tidak tahu Anies sudah tidak di kabinet lagi," kata Qodari.

(Baca juga: Jokowi Ingin Kabinet Kerja Jilid II Lebih Solid dan Kompak)

Setelah itu, di urutan keempat dan seterusnya berurutan disebutkan nama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (8,3 persen), Menteri Kesehatan Nila F Moeloek (8,2 persen), mantan Menteri ESDM Archandra Tahar (6,4 persen), dan Menteri Ekonomi Sri Mulyani (4,4 persen).

Dalam survei yang sama, adapun alasan memilih menteri yang kinerjanya baik karena bisa memberantas pencurian ikan dengan 17,4 responden yang memilih.

Kemudian, ketegasan juga jadi pertimbangan reaponden memilih dengan angka 13 persen. Selanjutnya, 10,1 persen reaponden memilih alasan kinerjanya bagus.

Kemudian, sebanyak 8,1 persen responden menyebut seorang menteri baik kinerjanya karena mampu menambah kuota haji.

"Ternyata menambah kuota haji jadi isu yang populer. Ada juga yang memberi alasan jemaah haji lebih tertib," kata Qodari.

Survei Indo Barometer dilakukan di 34 provinsi dalam kurun 4-14 Maret 2017. Jumlah responden 1.200 dengan margin of error kurang lebih 3 persen.

Beberapa pertanyaan diajukan secara terbuka sehingga responden bisa menulis sendiri jawabannya.

Kompas TV Menteri Susi: Kalo Lewat Sambil Curi, Ya Tidak Boleh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com