JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul meyakini Operasi Simpatik mampu mengedukasi masyarakat mengenai larangan-larangan berlalu lintas.
Selama operasi berlangsung, yakni 1 hingga 21 Maret 2011, pelanggar lalu lintas tidak akan ditilang.
Martinus mengatakan, selama pelanggaran tersebut dianggap tidak fatal yang mengancam jiwa seseorang oleh petugas, maka hanya peringatan lisan ataupun tertulis yang diberikan.
Menurut dia, operasi ini tidak lantas digampangkan karena adanya kelonggaran yang diberikan polisi.
"Enggaklah, masyarakat kita itu cerdas-cerdas. Kita hanya menstimulasi supaya lebih tertib," ujar Martinus kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2017).
Sebanyak 23.000 personel dikerahkan untuk melakukan operasi ini. Tak hanya di Jakarta, tetapi juga Tangerang, Bekasi, dan Depok.
Adapun sasaran jenis pelanggaran yang dituju Operasi Simpatik antara lain pengendara yang tidak memakai helm, melawan arus, naik motor dengan penumpang lebih dari satu penumpang, melanggar rambu, dan pengendara ugal-ugalan.
"Tidak akan ada tilang bagi mereka yang melanggar, kecuali pelanggaran yang dilakukan cukup fatal yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas," kata Martinus.
Tujuan dari operasi ini yaitu memberikan edukasi dan pendekatan secara persuasif bagi pengguna jalan untuk mematuhi peraturan lalu lintas. Dengan cara ini diharapkan masyarakat mendapatkan pemahaman jangka panjang mengenai hal-hal yang dilarang di jalan raya.
"Jadi tidak hanya sebentar kita pahami. Kita harap ada dampak signifikan bagi masyarakat," kata Martinus.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen (Pol) Suntana mengatakan, penindakan berupa tilang akan dilaksanakan pada pekan terakhir Operasi Simpatik, yakni pada 15-21 Maret 2017.
Suntana mengatakan, penilangan akan dilakukan seminimal mungkin karena tujuan dari operasi ini adalah pencegahan dan edukasi. Kedisiplinan masyarakat diharapkan meningkat sehingga angka pelanggaran dan kecelakaan menurun.
Ruas jalan di Jakarta yang akan menjadi target Operasi Simpatik yaitu Jalan Letjen Suprapto, kawasan Simpang Lima Senen, Jalan Yos Sudarso, Jalan Gunung Sahari, Jalan S Parman, kawasan lampu persimpangan Slipi, Jalan Slipi Jaya, Robinson Pasar Minggu, Jalan Raya Lenteng Agung, daerah lampu persimpangan Pasar Rebo, dan Cawang UKI.
Di luar Jakarta, operasi akan digelar di Jalan Sudirman (Tangerang), Jalan Thamrin (Tangerang), Jalan Dewi Sartika/Jalan Raya Ciputat (Tangerang Selatan), Jalan Raya Serpong/Jalan Raya BSD (Tangerang Selatan), Jalan P1 (Bandara Soekarno-Hatta), dan Jalan P2 (Bandara Soekarno-Hatta).
Operasi juga akan digelar di Jalan Margonda (Depok), Jalan Juanda (Depok), Jalan Ahmad Yani (Bekasi), Jalan Juanda Bekasi (Bekasi), Jalan Raya Urip Sumoharjo (Bekasi), Jalan Raya Cikarang Cibarusa (Bekasi), Jalan Banda (Pelabuhan Tanjung Priok), dan Jalan Pasoso (Pelabuhan Tanjung Priok).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.