JAKARTA, KOMPAS.com — Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud tetap akan mendapat fasilitas pengamanan dan protokoler saat berkunjung ke Bali pada 4-9 Maret mendatang.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Natsir mengatakan, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan dukungan penyambutan, protokol, dan pengamanan setiap kali ada kepala negara yang berkunjung ke Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah tidak akan lepas tangan begitu saja meski kunjungan Raja Salman ke Bali bersifat liburan keluarga.
"Dalam konteks liburan di Bali, akan ada dukungan keamanan kita, karena tanggung jawab sebagai host country," kata Arrmanatha dalam jumpa pers di Kantor Kemenlu, Jakarta, Selasa (23/1/2017).
Bahkan, lanjut Arrmanatha, sudah menjadi standar bahwa akan ada menteri untuk mendampingi kepala negara sahabat selama berada di Indonesia.
Namun, Arrmanatha belum mengetahui siapa menteri yang ditunjuk untuk mendampingi Raja Salman dan rombongan selama berada di Indonesia.
"Ada menteri pendamping, yang akan menemani kepala negara selama kunjungan di Indonesia," ucapnya.
Adapun sebelum liburan ke Bali, Raja Salman akan melakukan kunjungan kenegaraan di Jakarta. Begitu tiba pada 1 Maret, rombongan akan disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo.
(Baca: Presiden Jokowi Akan Menyambut Raja Salman di Bandara Halim)
Kedua kepala negara lalu langsung melakukan pertemuan bilateral di Istana Bogor. Selanjutnya, Raja Salman juga akan bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, pimpinan DPR, para pengusaha asal Arab Saudi, hingga berkunjung ke Masjid Istiqlal.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sebelumnya menyebutkan, kunjungan Raja Salman beserta rombongan berlibur di Bali dari tanggal 4 hingga 9 Maret 2017 bukan bagian dari lawatan kenegaraan.
(Baca: Liburan di Bali, Raja Salman dan Rombongan Bukan Berstatus Tamu Negara)
Oleh sebab itu, perlakuan kepada Raja Salman dan keluarga serta rombongan akan sedikit berbeda.
"Tapi, kalau dari segi penjagaan keamanan sih ya tetap ada," ujar Arief.
Lantaran dalam rangka liburan keluarga, lanjut Arief, Pemerintah Indonesia juga tidak mendapatkan informasi soal ke mana saja tempat di Pulau Dewata yang akan dikunjungi Raja Salman.