JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta agar pemberian program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bisa menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dengan begitu, penerima beasiswa LPDP ini begitu lulus, bisa mendapat pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
"Saya ingin menekankan investasi di bidang pendidikan melalui pemberian beasiswa pendidikan tinggi maupun riset, merupakan investasi yang sangat penting bagi negara kita untuk maju di masa yang akan datang," kata Jokowi dalam rapat terbatas mengenai LPDP di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Jokowi mengatakan, LPDP seksama ini sudah diberikan kepada 16.295 orang yang terdiri dari 8.406 beasiswa dalam negeri dan 7.889 beasiswa luar negeri.
Namun, data menunjukkan bahwa proporsi SDM dengan kualifikasi pendidikan tinggi di Indonesia hanya 7,2 persen dari angkatan kerja.
Angka tersebut jauh lebih kecil dibanding dengan Malaysia yang sudah mencapai 20.3 persen.
Jumlah insinyur per satu juta penduduk Indonesia juga hanya berjumlah 2.671 orang. Angka itu lebih rendah dari Malaysia yang berjumlah 3.333, Vietnam 9.037, dan Korsel 25.309.
"Saya ingatkan dalam investasi pembangunan SDM ini harus betul-betul fokus harus betul-betul tepat dan harus betul-betul terarah," kata Jokowi.
"Untuk itu saya minta program LPDP baik program beasiswa, pendaanan riset, maupun rehabilitasi pelayanan infrastruktur pendidikan untuk lebih dipotimalkan lagi," ucap dia.
Pertama, lanjut Jokowi, LPDP harus menjadi instrumen pemerataan bagi anak-anaka bangsa yang berprestasi di seluruh pelosok Tanah Air, khususnya di daerah tertinggal dalam memperoleh pendidikan tinggi.
Kedua, investasi untuk pengembangan SDM harus sejalan dan sinkron dengan prioritas pembangunan nasional.
"Itu artinya program beasiswa LPDP harus fokus untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dalam bidang keilmuan yang menjadi unggulan dan prioritas kita, baik di sektor maritim, kelautan, sektor energi, sektor pangan, serta sektor industri manufaktur sampai dengan sektor pengembangan ekonomi kreatif," tutur Jokowi.