JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo baru akan mendapatkan laporan soal pertemuan perwakilan pemerintah dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin pada Kamis (2/2/2017) siang nanti.
Diketahui, Rabu (1/2/2017) malam, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Mochammad Iriawan dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana bertemu Ma'ruf Amin, Rabu tadi malam.
"Nanti siang mungkin laporan, biasanya," ujar Jokowi saat diwawancarai wartawan di JCC Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis pagi. Presiden Jokowi tidak mempersoalkan Luhut turun campur di dalam setiap persoalan yang terjadi di Indonesia.
Termasuk dalam kesalahpahaman antara Ma'ruf dengan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Menurut Jokowi, asalkan demi kepentingan bangsa dan negara maka siapa saja boleh turut andil menyelesaikan.
"Inisiatif setiap menteri, setiap menteri koordinator ya, saya kira begitu. Kalau untuk kebaikan negara, saya kira enggak apa-apa," ujar Jokowi.
Pada Rabu sekitar pukul 21.00 WIB, Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan bersama jajarannya menemui Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin di kediaman, Jalan Deli Lorong 27, Koja, Jakarta Utara.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Pangdam Jaya Mayjen Tedy Lhaksamana.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono yang ikut dalam pertemuan mengatakan, pertemuan itu membahas persoalan keamanan Ibu Kota.
"Kapolda meminta agar Ketua MUI turut membantu menjaga situasi tetap kondusif," kata Argo dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
(Baca: Isi Pertemuan Kapolda, Pangdam Jaya, dan Luhut di Rumah Ma'ruf Amin)
Kata Argo, Ma'ruf menyampaikan pesan agar umat Islam tetap tenang dan tidak terprovokasi serta selalu menjaga keadaan bangsa dan negara agar tetap kondusif.
Mereka mengelak bahwa pertemuan itu berkaitan dengan kesaksian Ma'ruf dalam sidang kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang bergulir sejak sehari sebelumnya, Selasa (31/1/2017).